Kisah Aisyah Istri Rasulullah Saw: Memanjakan Wanita Paling Dicintai
Halo Sobat Blogger semua,
Wah gak terasa sebentar lagi sudah mau memasuki bulan
ramadhan. Bagaimana dengan persiapan ramadhan Sobat Blogger semua di sini?
Tetap semangat ya buat kita ya selama menjalankan ibadah puasa di masa-masa
wabah ini.
Dan hari ini saya mau lanjutin lagi nih nulis tentang istri
Rasulullah Saw, Aisyah. Sebelumnya, saya sudah pernah membuat ulasannya dengan judul
tulisan (baca; klik) Kisah Aisyah IstriRasulullah Saw: Perjodohan. Jangan lupa dibaca juga ya.
Sikap Rasulullah Saw Terhadap Asiyah
Banyak mungkin yang ingin tahu kehidupan rumah tangga
Rasululullah Saw dengan istrinya yang masih sangat muda, Aisyah. mungkin
sebagian dari kita ada yang kepo perihal bagaimana Rasulullah bersikap sampai mendidik?
Atau ada yang bertanya seberapa istimewanya kah Aisyah di mata Rasulullah Saw? Dan
dengan Aisyah sendiri, seperti apa kepribadiannya?
Ada banyak hal yang mungkin ingin dicari tahu. Oleh sebab itu,
saya akan mencoba mengupasnya di sini. semoga saja bisa menjawab beberapa
pertanyaan Sobat Blogger.
1. Panggilan kesayangan Rasulullah kepada Aisyah
Semua mesti sudah tahu ini, kalau Rasulullah Saw memberikan nama
panggilan kepada Aisyah dengan sebutan Ya Humaira. Artinya, wahai putri cantik
yang berkulit kemerah-merahan.
Perlu Sobat Blogger ketahui, panggilan bukan dimaksud oleh
Rasulullah Saw sebagai panggilan paling istimewa di antara semua istri-istri Rasulullah
Saw. Melainkan, menjadi seni kepemimpinan beliau yang melihat karakter dari
istri-istrinya.
Sehingga, Rasulullah Saw melihat adanya sisi manja dari
Aisyah. Maka, panggilan itulah dirasa cocok untuk diberikan kepada Aisyah. Satu-satunya
alasan nyata dan bisa diterima kenapa Aisyah bersikap manja. Menurut saya
pribadi adalah karena ia pada saat itu memang masih kecil. Dinikahi usia 6th
dan membina rumah tangga di usia 9th. Jadi, wajar saja jika Aisyah bersikap sangat
manja kepada Rasulullah Saw.
2. Marahnya Rasulullah Saw kepada Aisyah
Diceritakan apabila Rasulullah Saw marah kepada Aisyah, maka
beliau akan mendodakannya sambil meletakkan tanggan di pundaknya dan berkata, “Ya
Allah, ampunilah dosanya, hapuskanlah kekesalan di hatinya, dan lindungilah
dari fitnah-fitnah yang menyesatkan.”
3. Istri yang suka diajak berlomba lari dengan Rasulullah Saw
Berdasarkan hadits yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad dan Abu
Daud dijelaskan Rasulullah Saw mengajak Aisyah berlomba lari. Pada saat itu
Aisyah memenangkan pertandingan. Sejak saat itu, dijelaskan Rasulullah Saw
tidak lagi menyinggung perlombaan lari dengan istrinya tersebut.
Hingga pada suatu hari saat Aisyah berhenti berlari dan badannya
mulai gemuk, Rasulullah Saw mengajak lomba lari kembali, Rasulullah Saw pun
memenangkan pertandingan itu dan kemudia beliau berkata kepada Aisyah, Wahai
Aisyah, kemenanganku ini untuk kemenanganku yang dahulu.”
4. Aisyah menjadi istri Rasulullah Saw yang paling dicintai
Melihat kalimat di atas mungkin akan menimbulkan pertanyaan
apakah Rasulullah Saw pilih kasih atau tidak mencintai istri-istri lainnya?
Jawaban salah. Dipilihnya Aisyah sebagai istri Rasulullah Saw karena beliau
tahu. Bahwa Asiyah menjadi istri yang diutus dan dipilih langsung oleh Allah
Swt.
Hal ini sebagaimana yang sebelumnya saya ceritakan ditulisan
sebelumnya, kalau Allah Swt mengutus Jibril membawakan kabar baik tat kala
Rasulullah Saw dirundung kesedihan yang amat dalam setelah sepeninggalnya Khadijah.
Pengakuan Aisyah menjadi istri Rasulullah Saw yang paling ia
cintai ini didapati tatkala Amr Ibn Al-Ash yang saat itu sedang diutus oleh
Rasulullah Saw untuk bertemu dengan tentara Dzat Al-Salasil. Sekembalinya dari
tugas tersebut, Amr Ibn Al-Ash berbincang kepada Rasulullah Saw dan menanyakan
siapakah orang yang paling Rasulullah Saw cintai?
Mendengar pertanyaan tersebut, Rasulullah Saw menyebutkan
salah satu nama istri beliau yakni Aisyah. Lalu Amr pun melanjutkan pertanyaan
lagi dengan siapa laki-laki yang dicintainya? Rasulullah pun menjawab Abu
Bakar, ayahnya. Lalu ditanyakan lagi, dan dijawab lagi oleh Rasulullah Saw
laki-laki yang ia cintai adalah Umar. Sampai pertanyaannya dilanjutkan dan
Rasulullah Saw menyebutkan beberapa nama. Amr pun berhenti bertanya, karena
takut namanya menjadi orang terakhir yang akan disebut beliau.
Dan itu dia ulasan bagian kedua kisah Aisyah istri Rasulullah
Saw. Masih ada 1 ulasan lagi yang akan ditayangkan. Terima kasih buat yang
sudah membaca bagian satu dan dua ini. Semoga bermanfaat buat Sobat Blogger
semua. Aamin.
Posting Komentar untuk "Kisah Aisyah Istri Rasulullah Saw: Memanjakan Wanita Paling Dicintai"