Transportasi Ibu Kota Negara Baru: Smart, Integrated and Sustainable
Halo Sobat Blogger semua...
Pemindahan Ibu Kota Negara baru sudah bukan lagi wacana atau
pun isapan jempol belaka. Apalagi, setelah ditetapkannya Kalimantan Timur, wilayah Penajam Paser
Kabupaten Kutai Kartanegara dipilih sebagai bakal ibu kota baru. Presiden dan
seluruh jajaran pemerintah tengah sibuk dalam menggodok seperti apa IKN baru
nanti?
Pro dan kontra pemindahan ibu kota dengan segala opini yang
disampaikan. Begitupun dengan adanya alasan yang akhirnya di era kepresidenan
Joko Widodo ini memutuskan untuk merealisasikan kata pindah. Mungkin, Sobat
Blogger di sini pun sudah tahu. Alasan kenapa ibu kota harus pindah.
Ya, jawabannya adalah untuk mengurangi beban Jakarta yang
semakin berat. Seperti kepadatan penduduk, macet, kualitas udara yang buruk
sampai permasalahan bannjir yang tidak ada habisnya.
Oleh sebab itu, melihat permasalahan ini Presiden Joko Widodo
ingin memindahkan ibu kota dari Jakarta ke Kalimantan dengan tujuan adanya
pemerataan pembangunan, mengubah mindset pembangunan kota tidak hanya Jawa
Centris saja. Meningkatkan pengelolaan pemerintahan pusat yang efektif dan
efisien. Serta mewujudkan konsep ibu kota smart, green dan beautifull city.
Lalu, dalam merancang Ibu Kota Negara baru. Bagaimana nanti
dengan fasilitas transportasinya di sana?
Ibu Kota Negara Baru dan Transportasinya
Pada Rabu (26/2) kemaren, saya dan teman-teman Transmate
lainnya mendapatkan undangan Dialog Indonesia dengan tema Merajut Konektivitas
Ibu Kota Negara bersama Menteri Perhubungan Bapak Budi Karya Sumadi, Menteri
Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Jend. Luhut Binsar Pandjaitan, Sekretaris
Jendral Perhubungan Laut, Direktur Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan dan
lainnya.
Kalimantan Timur yang menjadi Ibu Kota Negara baru memiliki 2
konsep besar. Pertama, konektivitas transportasi menuju Ibu Kota Negara dan
kedua konektivitas wilayah perkotaan. Sehingga, nantinya akan dibangun dalam 1
konsep besar smart city, smart mobiliy yang eco friendly transportation system.
Ngebahas soal konektivitas transportasi. Nantinya di IKN baru
seluruh moda transportasi hadir berdasarkan konsep smart dalam memanfaatkan
teknologi, integrated dalam padu moda dan infrastruktur serta terintegrasi pada
jadwal, tiket dan tarif dan sustainable transportation yakni merencanakan
adanya konektivitas yang juga memikirkan kebutuhakan generasi yang akan datang.
Adapun moda transportasi yang hadir di jalur kereta ada: MRT,
Subway, KRL dan LRT. Menariknya, di bagian maritim akan ada water bus, modern
ferry sampai cargo facilities. Di lini darat akan hadir e-bus, e-taxi, e-bike
dan e-scooter. Dan terakhir jalur penerbangan hadir juga multi airport system dan
eco airport.
Dari pilihan kendaraan yang saya serbutkan di atas. Bisa dilihat
sekali, kalau moda transportasi yang akan hadir di IKN baru adalah kendaraan
yang membutuhkan bahan bakar listrik atau pun energi baru terbarukan yang ramah
lingkungan dan berteknologi tinggi. Sehingga, akan mengurangi penggunaan bahan
bakar fossil.
Menariknya lagi, pembangunan infrastruktur yang akan di
bangun dibuatkan dengan mengedepankan kenyamanan pengguna jalan kaki sebagai
mana yang diterapkan di negara-negara maju. Seperti apa? Yakni pedestrian yang teduh
dengan banyaknya pepohonan bahkan dirancang tidak ada tiang listrik atau tiang
telpon karena pembangunannya dilakukan di bawah tanah.
Dan untuk transportasi berteknologi tinggi atau canggih,
nantinya akan dilengkapi dengan serangkaian fasilitas smart parking, e-payment,
scheduling, location tracking, CCTV, control room, dan lainnya.
Jadi, itu dia Sobat Blogger kira-kira penggambaran soal Ibu Kota
Negara baru yang akan dibangun pada tahun 2024 nanti. Bisa disimpulkan dengan
segala konsep yang ada, IKN baru memiliki visi sebagai kota pintar hijau dengan
teknologi tinggi: clean energy dan electrical vehicle.
Posting Komentar untuk "Transportasi Ibu Kota Negara Baru: Smart, Integrated and Sustainable"