Mencicipi 9 Kuliner Pariaman Sumatera Barat yang Wajib Disantap
Halo Sobat
Blogger semua.
Wah, udah lama banget kayaknya gak review makanan nih.
Terakhir ngecek tulisan soal kuliner ternyata bulan Desember tahun lalu. Gak
pake nanggung ya jedanya, satu tahun. Nah, hari ini saya mau ngereview kuliner
Pariaman Sumatera Barat. Sesuai janji saya di tulisan Menyaksikan Langsung Hari Nusantara 2019 di Pariaman Sumatera Barat. Kalau
saya mau buat ulasan juga soal wisata dan kuliner khasnya.
4 hari 3 malam di Pariaman. Rasanya belum puas buat saya
mengeksplore kota ini lebih jauh. Karena emang kemaren sekalian mengikuti acara
sih. Jadi, gak punya waktu bebas pergi. Kalau
ditanya kangen gak sih sama kulineran di sana? Kangen banget.
Jajanan Pisang Khas Pariaman di Pantai Gondariah |
Salah satu kuliner yang nempel banget itu cemilan kerang
khasnya di sana. Bumbunya sedap dan gurih. Ya, bagi saya, kuliner di sana itu
murah dan enak. Beneran deh, gak bikin kantong jebol. Ya udah yuk, langsung aja
ke reviewnya.
8 Kuliner Pariaman Sumatera Barat
Ada sekitar 8 aneka makanan dan jajanan khas Pariaman yang
saya coba. Mulai dari makanan berat sampai jajanannya. Di antara semua yang
udah saya icip nih ya. saya paling suka sama Langkitang dan Rakik. Wah, 2
cemilan ini enak banget dimakan sambil menikmati pemandangan laut di sana.
Buat tahu apa itu Langkitang dan Rakik. Yuk baca reviewnya.
1. Nasi Ampera
Masyarakat Jakarta tak asing dengan nasi ampera sebenarnya.
Kalau di Ibu Kota, kita mengenal kuliner ini sebagai Nasi Padang. Nah, kalau di
sini. Gak ada itu namanya warung makan Padang atau Nasi Padang, adanya Nasi
Ampera.
Rasanya sama gak? Bukan soal namanya aja yang beda. Soal rasa
dan isinya rupanya juga berbeda menurut saya. Mulai dari penggunaan beras/nasi
khas Padangnya yang punya tekstur pecah saat dipegang namun tetap lembut saat
digigit.
Isiannya, satu porsi Nasi Ampera itu dua ungkep nasi, lauk
ayam (sesuai pesanan saya), bumbu kuah, urap, sambal dan keripik. Jujur sih,
agak kaget waktu dikasih dua ungkep nasi ini. Porsinya jadi banyak banget, dan
pertanyaan saya di kepala pun muncul. Kalau makan di tempat aja nasinya segini,
gimana kalau dibawa pulang?
Oh ya, nasi padang itu identik dengan sambal hijau kan ya
kalau di Jakarta. Sayangnya, waktu beli. Saya gak dapat sambal hijaunya. Cuma
dikasih sambal merah saja yang menurut saya, gak pedas dari segi rasa. Satu
porsi ini kalau tidak salah harganya Rp 17.000. Maap kalau salah, lupa nyatat
harganya kemaren.
2. Sate Merah Khas Pariaman
Jadi, menurut informasi yang saya dapat. Di Sumatera Barat
ini punya aneka jenis sate yang berbeda dari setiap daerah. Hal ini termasuk
Sate Padang dan Sate Pariaman. Kalau Pariaman, punya sate merah.
Merah di sini adalah bumbu satenya yang berwarna merah. Pas
saya tanya sih, yang bikin merah itu pake cabe giling dan aneka bumbu rahasia.
Jadi, warnanya bikin merah. Rasanya sih emang sedikit pedas, tapi bagi saya
masih terbilang wajar.
Karena waktu itu saya dibeliin. Jadi kurang tahu nih satu
porsi harganya berapaan. Tapi, informasi yang saya dapat dari supir yang jemput
saya di Bandara. Harganya dibandrol Rp 10.000 aja untuk satu porsi.
3. Nasi Sek
Namanya cukup unik untuk makanan ya. Pasalnya, pengucapannya
mirip mirip dengan kosa kata yang berbau sensual. Tapi bukan itu maksudnya. Sek
ini ternyata singkatan dari kata Seribu Kenyang. Konon, dulu harga Nasi Sek ini
murah meriah. Sekarang? Ya lumayanlah ya.
Sobat Blogger suka makan di Warung Makan Sederhana? Nah,
begitulah rupanya penyajian Nasi Sek ini. Pembeli akan disediakan banyak lauk
yang bisa dicicipi sesuai seleranya. Oh ya, soal Nasi Sek. Pembedanya ini emang
ada di Nasi Seknya yang dibungkus dengan daun pisang dan dibentuk mengerucut
menjulang tinggi.
Harganya gimana? Kemaren saya makan 1 porsi Nasi Sek, 1 ayam
opor, 1 ayam kalio dan 1 porsi sop daging dan 1 es kelapa bulat habis Rp 57.000.
Btw, ayam kalio ini mirip sama bumbu rendang, tapi prosesnya
sebelum matang jadi bumbu rendang, jadi dahulu kalio. Lebih mudah dimengertinya,
rendang setengah jadi. Dan yang saya suka banget dari makan besar ini adalah
sop dagingnya yang super lezat. Gurih dan berasa banget kuah dagingnya.
Katupek Gulai Tunjang atau ketupat gulai kikil ini jadi
makanan khas Pariaman. Jadi, waktu saya ke salah satu warung Katupek Tunjang,
ada 3 makanan khasnya yang bisa dibeli. Gule ketupat kikil, gule ketupat yang
masih ada tulang kaki sapi dan gule bumbu rujak kulit. Ya, pada dasarnya
semuanya memang menggunakan bahan kaki sapi. Dan yang diolah hanya pada bagian
kulit dan tulang lunaknya saja.
Buat yang gak mau repot dan blepotan makan tulang kaki sapi,
bisa banget pesan gule ketupat kikil langsung. Dan buat yang mau cari rasa
beda, bisa pesan gule dengan bumbu rujak kulit. Pas saya coba, bumbu rujak ini
punya rasa yang lebih pedas daripada bumbu gule.
Bentuknya kuning dan bulat-bulat ini rupanya jenis gorengan
khas Pariaman. Mirip dengan comro yang punya isian oncom. Tapi, yang bikin
khasnya ini adalah isiannya jenis ikan atau udang halus. Jajanan ini banyak
banget yang jual. Yah, waktu saya nyobain. Satu aja sih yang kurang,
gorengannya udah gak hangat. Rasanya ada gurih-gurih dari ikan atau udang
halusnya.
6. Kerang Pensi dan Langkitang
Suka keong dan kerang? Jujur saya engga suka. Tapi begitu
nyobain Langkitang dan Pensi ini, langsung suka. Langkitang jadi hewan
bercangkang menyerupai keong ini punya bentuk memanjang dengan bumbu khasnya
yang kuat dan ditaburi bawang goreng. Makanya, jajanan ini bagi saya gak
meninggalkan rasa amis. Melainkan kuat di bumbu (saya tebak sih bumbu gulai)
dan bawang gorengnya.
Nah kalau pensi, menyerupai kerang kecil-kecil. Beda dengan
bumbu Langkitang, Pensi begitu saya coba bumbunya mirip dengan opor ayam.
Harganya yang murah banget, cuma Rp 5.000 untuk satu porsi
ini. Rupanya jadi jajanan yang tinggi protein dan punya manfaat bagus untuk
kesehatan tubuh. Wah, asik ya. Btw, makan ini mesti dibawa santai. Paling enak
sih, disantap sambil menikmati pemandangan laut di Goandariah Pariaman.
Rakik ini jadi rempeyeknya di Pariaman. Diisi sama udang,
anak kepiting ataupun ikan. Ada yang bentukannya lebar kaya peyek pada umumnya,
ada yang ditusuk kaya sate. Asli, ini enak juga dan harganya murah meriah. Satu
Rakik yang bentuk bulat lebar kemaren isian udang saya beli cuma Rp 2.000 saja.
Dan yang satean isi udang ini saya lupa berapa harganya kemaren.
Dan terakhir, ada Kerupuk Mie Kuah khas Pariaman. Ya, banyak
dijual di pinggir pantai Gondariah. Sesuai namanya, jajanan ini berupuk kerupuk
yang diberi mie dan dikasih kuah sate padang. Dan harganya murah meriah, hanya
Rp 1.000 aja.
Kuliner Kekinian Mie Kuali Pariaman Sumatera Barat
Adakah Sobat Blogger di sini yang gak bisa lepas dari mie
instan? Pernah gak sih, lagi ke luar kota gitu kepikiran pengen ke warkop cari
mie instan? Saya suka begini ini. Ada aja
bisikan setan yang tiba-tiba pengen mie instan buatan warkop.
Nah, waktu di Pantai Gondariah pun saya sempat kumat
kepikiran yang namanya mie instan. Begitu saya iseng, mau makan apa malam-malam.
Ketemulah sama salah satu warung yang rame diisi sama anak-anak kids jaman
nownya di kota tersebut. Dan ini dia yang mau saya rekomendasiin kuliner ke 9
di Pantai Gondariah, Pariaman.
Di bagian depan nampak papan menggantung bertulliskan G’Shake
Waroeng Gondariah Food Drink n Fun. Nampak juga agak ke dalam berjejer
bungkusan susu murni yang biasanya dipakai oleh es kopi susu kekinian. Pikir saya
ini coffee shopnya di sini nih. Ya sudah, karena penasaran. Saya pun memutuskan
untuk melihat ke dalam. Dan begitu saya lihat pengunjung yang datang, semua
makannya mie instan lengkap sama kuali-kualinya.
Wah, makin penasaran saya. Akhirnya coba melihat menu. Dan ternyata
memang jadi menu utama di sini mie instan dengan ke khasannya disajikan di atas
kuali. Saya pun memesan satu mie instan kuah dengan telor serta minumannya
sejenis pop ice begitu. Saya pesan rasa coffee juga waktu itu, tapi lupa
namanya apa.
Gak butuh waktu lama, sekitar 5 menitan mie instan saya sudah
tersaji di atas kuali dengan kualinya. Dan begitu saya coba, wah rasanya gurih
sesai merek mie instan yang saya dipakai. Oh ya, waktu pesan mienya, ada
tingkat level pedasnya. Kalau tidak sata 1-3 saya pilih di tengah-tengah, level
2.
Dan bagian ini yang saya suka. Pedasnya seperti menggunakan
bumbu racikan sendiri. Jadi, tanpa tambahan saus sendiri. Kuahnya memang sudah
merah dan pedasnya pas dan enak.
Kalau ke Pantai Gondariah, Pariaman. Mesti cobain sih. Mampi aja.
Harganya juga murah-murah. 1 porsi mie instan dibandrol sekitar Rp 10.000 saja.
Belum sama tambahan topingnya ada telor, sosis, keju dan bakso. Minnuman juga
termasuk murah, sekitar Rp 10.000an saja.
Jadi, itu dia 9 kuliner Pariaman Sumatera Barat yang berhasil
saya cicipi. Sebenarnya ada yang lain lagi. Tapi, saya tidak sempat foto. Jadi saya
skip saja. kira-kira, Sobat Blogger penasaran sama yang mana kah? Atau ada yang
sudah pernah atau sering mencicipinya?
Posting Komentar untuk "Mencicipi 9 Kuliner Pariaman Sumatera Barat yang Wajib Disantap"