Peduli Anak Autis, SGE Live Kolaborasi dengan Dian Sastrowardoyo
Halo Sobat Blogger semua...
Donasi untuk anak autis- Wah, saya senang banget nih. Akhirnya dapat kesempatan juga
buat berkunjung ke teamlab Future Park di Gandaria City Mall, Jakarta. Sebelumnya,
pameran seni digital interaktif ini sangat
menyita perhatian saya. Pasalnya, tempat ini menawarkan aneka lokasi berfoto
yang sangat keren. Dan yang paling penting, memberikan fasilitas untuk pengunjung
bisa mewarnai aneka gambar binatang yang mampu hidup dan bergerak di lantai
sampai dinding.
Tapi, pertama-tama. Sebelum saya ngasih tahu di dalam pameran
seni interaktif ini ada apa saja. Saya mau ngasih tahu lebih dahulu. Kalau
kunjungan saya ke sini bukan semata untuk bermain dan menikmati aneka fasilitas
Future Park. Akan tetapi, menyaksikan press conference kerjasama Sorak Gemilang
Entertainment (SGE Live) dengan aktris cantik Dian Sastrowardoyo.
Wah, ada kerjasama apa nih?
Memperingati Hari Anak Sedunia yang jatuh pada 20 November,
Sorak Gemilang Entertainment (SGE Live) sebagai promotor teamlab Future Park
and Animals of Flowers, Symbiotic Lives ini berkolaborasi dengan Dian
Sastrowardoyo untuk memberikan dukungan kepada anak-anak berkebutuhan khusus,
atau autism spectrum disorder (ASD).
Kerjasama antara SGE Live dengan
Dian Sastrowardoyo ini berupa penggalangan donasi untuk sekolah Drisana.
Tenang, penggalangan dananya bukan sekedar ngasih duit. Melainkan, pengunjung bisa membeli maksimal 2 pcs tanda mata dengan syarat harus membeli minimal 2 tiket teamlab Future Park terlebih dahulu. Tanda mata
ini pun dijual seharga Rp 199.000 per item yang akan dijual mulai 20 November
2019 sampai 20 Desember 2019.
Gak cuma sampai di situ aja. Ada
yang spesial dari tanda mata ini. yakni, tanda mata yang dijual ini merupakan
hasil karya seni edisi khusus dari aktris Dian Sastrowardoyo serta Prinka Dipa
dan Nindhita. Jadi, teamlab Future Park ini menjual aneka merchandise seperti
totebag dan tshirt yang sudah dilukis hasil karya Dian Sastro, Prinka Dipa dan
Nindhita.
Nantinya, seluruh hasil
penjualannya 100 persen akan diberikan untuk Sekolah Drisana yang menjadi
sekolah khusus anak autis.
Perihal dukungan yang diberikan
SGE Live terhadap anak-anak autisme ini, Dian Satrowardoyo mengungkapkan kalau
dirinya merasa senang atas dukungan ini, “Saya menyambut baik inisiatif SGE
Live dalam membantu anak berkebutuhan khusus melalui seni, dan penggalangan
donasi untuk sekolah Drisana. Anak-anak dengan kebutuhan khusus dan semua
anak-anak berhak memiliki hak menjadi anak-anak. Mendapatkan perlindungan dari
penelantaran, dan berhak bermain sebagai anak.”
Tambahnya, aktris cantik yang
kerap disapa Dian Sastro ini bercerita pengalamanannya secara langsung dalam
merawat anaknya yang juga punya spektrum autisme. Ia menceritakan kalau anaknya
lebih menangkap arahan secara visual daripada mendengar.
Foto: Mas Dede |
“Anak saya kalau dijelaskan sesuatu lihat gambar lebih nangkap. Anak saya juga suka gambar. Senang sekali anak saya ini gambar mobil aero dinamika.”
Lanjut, Nuryanti Yamin selaku
Ortopedadog dan Co-Founder Drisana Center mengatakan definisi anak autis menurut beberapa ahli adalah gangguan perkembangan otak. Di mana si anak akan mengalami gangguan berinteraksi bahasa dan komunikasi. Sehingga, memiliki hambatan berprilaku.
Ciri-ciri anak autisme paling gampang dilihat saat usia 1.5 tahun sampai 3tahun. Bisa dilihat dari tanda-tanda tidak ada minat berinteraksi sosial, tidak bisa menunjuk apa yang diinginkan, tidak memperhatikan arahan serta mata tidak fokus.
Lannjut, hubungan seni dengan
perbaikan tumbuh kembang anak autis bisa dilihat dari beberapa aspek. Pertama
seni menjadi kegiatan yang menyenangkan. Kedua, selain menyenangkan, seni
banyak bisa diolah. Sehingga dengan seni, mampu memberikan manfaat kepada
anak-anak austisme.
Manfaat itu seperti;
1. Membantu
meningkatkan pemrosesan sensorik, seperti peraba dan penglihatan warna.
2. Meningkatkan keterampilan motorik halus.
3. Sosial emosional seperti regulasi diri yang dapat memahami kapan harus bertindak atau tidak, dan kapan harus menuangkan ide.
4. Ekspresi, melalui seni. Anak-anak autisme menuangkan ide dan berekpresi sesuai dengan kesukaannya. Dan anak austisme mampu berinteraksi dengan oranglain melalui seni yang digambar.
5. Adaptable, dengan seni anak autisme dapat diarahkan, meningkatkan kesadaran diri serta mengurangi stress.
6. Seni mampu membuat anak autisme berkonsentrasi dan belajar menyelesaikan pekerjaannya.
7. dan terakhir, melalui seni. Anak autisme mampu belajar mengenali dan merespon ekspresi wajah.
2. Meningkatkan keterampilan motorik halus.
3. Sosial emosional seperti regulasi diri yang dapat memahami kapan harus bertindak atau tidak, dan kapan harus menuangkan ide.
4. Ekspresi, melalui seni. Anak-anak autisme menuangkan ide dan berekpresi sesuai dengan kesukaannya. Dan anak austisme mampu berinteraksi dengan oranglain melalui seni yang digambar.
5. Adaptable, dengan seni anak autisme dapat diarahkan, meningkatkan kesadaran diri serta mengurangi stress.
6. Seni mampu membuat anak autisme berkonsentrasi dan belajar menyelesaikan pekerjaannya.
7. dan terakhir, melalui seni. Anak autisme mampu belajar mengenali dan merespon ekspresi wajah.
Menutup, pesan Dian Sastro kepada
para orangtua yang memiliki anak asutisme. “Sebagai orangtua, langkah awal saya
tentu harus menerima fakta tersebut. saya berhenti denial. Dengan demikian,
saya bisa menerima segala masukan dan jadi lebih terbuka. Setelah itu, saya pun
mulai terbuka dengan social media mengenai anak saya. Dan sejak saya mulai
terbuka, malah jadi banyak yang cerita dengan permasalahan anak-anak autisme.”
Jadi, itu dia kolaborasi SGE Live
dengan Dian Sastrowardoyo dalam mengumpulkan donasi untuk anak autis. Gimana menarik bukan? Bisa liburan ke pameran seni
digital interaktif teamlab Future Park sekaligus berdonasi juga. Oh ya, cerita
soal Future Parknya nanti saya buat dipostingan selanjutnya ya. Terima kasih
sudah membaca.
Posting Komentar untuk "Peduli Anak Autis, SGE Live Kolaborasi dengan Dian Sastrowardoyo "