Yuk ke IKF 2019, Belajar Bisnis Membangun Brand Lokal
“Dunia itu terus berkembang dan dinamis. Perubahan semakin menjadi. Bisa bertahan dan mengikutinya. Maka kita harus produktif dan pintar-pintar melakukan manajeman keuangan.”
Hai Sobat Blogger semua,
Belajar bisnis- Ya, kutipan di atas merupakan closing statement yang disampaikan oleh
Fithra Faisal Hastiadi seorang akademisi Universitas Indonesia yang saya temui di Menara BCA pada Kamis (26/9) dalam rangka acara memperkenalkan event akbar
Indonesia Knowladge Forum (IKF) 2019 yang ke VIII.
IKF sendiri merupakan upaya dari BCA Learning Service
(Yayasan Bakti BCA) dalam berbagi pengetahuan dan inspirasi dalam dan dengan
tujuan memajukan dunia usaha kepada masyarakat Indonesia.
Di IKF 2019 yang akan diselenggerakan pada 8-9 Oktober 2019
di The Ritz Carlton Pasific Place, Jakarta ini mengangkat tema Capital Culture –
Nurturing Mindset fot The Next Era of Capital Culture.
Membahas tema Capital Culture, menurut Cyrilus Harinowo
selaku Pengamat Ekonomi dan Komisaris Independen BCA menjelaskan bahwa tema ini
menyoal bagaimana kita mengelola keuangan ke depannya.
Dilihat secara menyeluruh, tema ini berupaya membangun
kesadaran masyarakat Indonesia khususnya generasi Milenial akan pentingnya menumbuhkan
semangat berinvestasi demi menyokong pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Di era industri 4.0 invetasi pun sudah semakin mudah dan
praktis. Kemajuan teknologi telah membawa kita di zaman di mana investasi bisa
dilakukan di mana saja dan kapan saja melalui smartphone.
Ragam aplikasi di sektor investasi semakin merembak,
investasi pasar modal. Sehingga, dalam satu aplikasi saja. kita sudah bisa
menyisihkan sebagian uang untuk berinvestasi di dalamnya. Saham, obligasi,
sukuk dan reksa dana.
Menurut Fithra Faisal, jika mau. Masyarakat Indonesia
seharusnya sudah bisa memulai berinvestasi obligasi. Karena di sana yang paling
aman. Mengingat, selama pemerintahan masih ada. Investasi surat utang
(obligasi) yang dikeluarkan oleh pemerintah menjadi jaminan keamananan dari
pemerintah Indonesia.
Saat ini, penting memang untuk para pegiat sektor keuangan
mengedukasi generasi Millenial dalam mengelola keuangan. Menabung dan inestasi
jangan sampai dilupakan. Sehingga, jangan sampai kita nantinya terkena istilah “Menjadi
tua sebelum kaya.”
“Melalui IKF VIII, BCA ingin memberikan inspirasi kepada
semua masyarakat bahwa berinvestasi dan membangun usaha rintisan saat ini
semakin dipermudah oleh kemajuan teknologi dan penetrasi internet. Banyak tokoh
sukses dari tren usaha rintisan saat ini akan menjadi pembicara pada IKF VIII
sehingga melalui sharing tersebut, masyarakat mendapat wawasan dan inspirasi
untuk mengelola investasi dan usaha rintisan yang berdampak pada pertumbuhan
ekonomi Indonesia,” Arlianto Djuandi VP Learning dan Development BCA.
Belajar Bisnis Membangun Brand Lokal Bersama Dinar Amanda
Selain karena parasnya yang cantik di antara semua pembicara
laki-laki di depan. Dinar Amanda menjadi seorang perempuan yang pintar dan
mandiri karena mampu membangun hype bisnis. Bukan hanya membangun, bahkan
menjadikan bisnis brand lokalnya itu pun berkelanjutan dalam waktu jangka
panjang.
Dinar Amanda merupakan Cofounder brand lokal kosmetik
Rovoleer Reaction yang bergerak dalam ranah digital. Pemilihannya dalam dunia
bisnis digital ini ia sadari betul dari target marketnya kebanyakan anak muda
yang memang banyak menghabiskan waktu di dunia digital.
Dinar mengaku, pada tahun 2014 lalu. Ia sangat nekat memulai
Rollover Reaction melihat bisnis kosmetik yang sedang naik tumbuh. Modal awal
yang mencapai 1M pun dan iadapatkan dari beberapa invesmen ini benar-benar
sangat diipikirkan olehnya bagaimana bisnis yang akan dia jalankan ini menjadi
sustainable.
Nekat boleh, tapi Dinar nyatanya tidak melupakan yang namanya
peluang dan perencanaan bisnis yang berkepanjangan. Dinar membocorkan
rahasianya menjalankan hype bisnis yang ia jalankan bisa bertahan lama kuncinya
ada di platform digital.
Website Rollover Reaction jadi kunci keberhasilannya. Ya,
melalui websitenyalah dia bisa mendapatkan data organik. Transaksi dan fokus
pada digital website menjadikan Rollover Reaction mendapatkan penghargaan
sebagai The Most Active Website Beauty Brand.
Dan tidak lupa, kunci bisnis sukses dari Dinar Amanda adalah
bisnis yang dijalankan dari masukan masyarakat.
Menarik dari bisnisnya, nama Rollover Reaction sengaja dibuat
tanpa ada embel-embel ke Indonesiaannya. “Sengaja launching pake nama Rollover
Reaction biar diawal dikira produk luar. Tapi, lama kelamaan orang akan sadar
kalau ini produk lokal. Sehingga, akan timbul rasa bangga dari masyarakat yang
sudah menggunakannya,” Dinar Amanda.
Bisnis lokal saat ini sudah tak bisa lagi dianggap remeh. Sekarang,
bisnis lokal sudah punya peminatnya yang tinggi di kalangan masyarakat
Insdonesia. Bahkan, sudah diakui secara global. Sehingga, saat ini sudah banyak
brand lokal yang memberikan branding local
culture.
Di tahun 2020 diprediksi penjualan online Indonesia akan
melampaui India dengan angka penjualan 58.6 miliar dolar dan India di angka
52.2 miliar dolar.
Menutup, mengutip dari closing
statement Dinar Amanda, “Sekarang adalah eranya optimis. Kita bisa cari
peluang bisnis apa saja di Indonesia.”
Nah, Sobat Blogger ada yang mau belajar bisnis membangun
brand lokal bersama Dinar Amanda dan tokoh-tokoh ternama lainnya? Langsung aja
yuk daftar (baca: klik) IKF 2019 yang ke VIII ini.
Selama 2 hari nanti pertanggal 8-9 Oktober 2019 akan ada 32
pembicara kompeten yang akan menghadiri workshop selama acara berlangsung. Sobat
Blogger, siap menambah ilmunya di IKF VIII?
1 komentar untuk "Yuk ke IKF 2019, Belajar Bisnis Membangun Brand Lokal "
saya juga lagi belajar bisnis