Yuk Naik Transportasi Umum. Banyak Perubahannya Loh Sekarang
Hey...
Hey Tayo, hai Tayo, dia bisa kecil ramah...
Hey Tayo, hai Tayo, dia bisa kecil ramah...
Hey Sobat Tayo,
eh Sobat Blogger deng. Sebel gak sih waktu ada yang manggil ‘hey’ taunya lagi
kena dikerjain dengan lagunya Tayo ini. Ya, belakangan si bis transportasi umum
Tayo ini sedang viral. Hingga dijadikan lagu sebagai bahan ngerjain orang.
Adakah Sobat Blogger yang pernah dikerjain dengan lagu ini? atau malah
sebaliknya buat prank dengan lagu Tayo ini?
Pada dasarnya, lagu ini bagus sebagai pengenalan anak terhadap transportasi umum bus. Melalui lagu ini, anak-anak coba dibuat suka untuk mau naik bus kota. Menurut saya sih demikian maksud dari film dan lagu tersebut.
Pada dasarnya, lagu ini bagus sebagai pengenalan anak terhadap transportasi umum bus. Melalui lagu ini, anak-anak coba dibuat suka untuk mau naik bus kota. Menurut saya sih demikian maksud dari film dan lagu tersebut.
---
Kilas balik di tahun 90an. Teknologi telpon nirkabel menjadi
alat komunikasi yang sangat digemari digunakan. Lalu, belum
sempat bengkak jari ber SMS-an, semua harus cepat-cepat bergaul dengan internet
yang membuat dunia seperti ada di genggaman. Semua bisa. Mulai dari sekadar
mengirim dokumen, sampai urusan tetek bengek seperti cari jodoh.
sumber: pixabay |
Tak cukup nyaman internet yang
diakses lewat personal computer (PC) atau notebook, internet sudah lama hadir
melalui telepon genggam.
Kini, semua bisa menyelami dunia maya di mana pun, kapan pun, dan dalam situasi
apa pun (ngaku deh yang di toilet masih internetan siapa?).
Semua tinggal satu kali klik saja, dan hopla.... Seluruh informasi yang diinginkan sudah
bisa di dapat dalam
satu genggaman.
Sekarang tak perlu kirim berkas, email saja.
Tak perlu SMS, Whatsapp saja. Tak perlu telfon, video call saja. Mengabadikan
momen berharga bisa di snapgram. Seakan dunia berada dalam genggaman.
Perlahan tapi pasti, percepatan
teknologi ini menggiring kita pada budaya serba instan, cepat, dan tak
merepotkan. Sedikit demi sedikit, kebutuhan akan barang berteknologi tinggi
menggiring mindset kita untuk hanya
menggunakan parameter material guna menilai banyak hal. Yang baik adalah yang
mahal. Yang bagus adalah yang berteknologi tinggi. Yang enak adalah yang cepat
dan tak merepotkan. Dan itu masuk ke semua sendi kehidupan.
Suka tak suka, mau tak mau,
perkembangan teknologi memang berpengaruh pada kehidupan kita. Sejalan dengan
perkembangan teknologi, transportasi pun ikut mengimbangi perkembangannya demi
kelangsungan hidup orang banyak. Pasalnya, transportasi di Indonesia terus
bertransformasi dengan cepat. Pun dengan transportasi umumnya yang semakin
baik. Mulai dari fasilitas, pelayanan, transportasi itu sendiri, rute, dan lain
sebagainya yang membantu kenyamanan para pengguna transportasi umum.
Kapan Transportasi Umum Diminati?
Menjadi lebih
baik. Bukan berarti bisa semua orang langsung menyukai. Hal ini pun berlaku
pada transportasi publik kita. Kiranya
perubahan yang ada hingga saat ini belum cukup bisa membuat masyarakat mau mengguanakan transportasi umum.
Masih banyak orang-orang yang lebih
suka menggunakan transportasi pribadi. Padahal, mereka yang menggunakan
transportasi pribadi lebih banyak mengeluh soal kemacetan, harga bahan bakar
naik, boros bayar tol, lelah mengemudi, dan masih banyak lagi. Tapi, tetap saja
tidak mau menggunakan transportasi umum yang sudah pasti tidak akan lelah
menyetir, boros bayar tol, atau lainnya.
Kondisi ini
memang berbanding terbalik dari beberapa daerah di negara maju di luar sana. Di
sana mereka sudah dapat mengandalkan transportasi publik dengan mobilitas yang
tinggi. Biasanya, efisiensi waktu menjadi alasan utama. Kondisi macetnya
Jakarta membuat masyarakat berpikir dua kali dalam memilih angkutan umum
sebagai jasa transportasi mereka.
Transformasi Transportasi Umum
Demi memanjakan
masyarakat pengguna transportasi umum. Kini, pemerintah terus berupaya
melakukan perubahan-perubahan yang lebih baik dalam sektor transportasi. Seperti transportasi Ibukota yang
kini kian berbenah.
Baca juga: Atasi Mual Saat Naik Bus
Hal ini sudah
bisa kita lihat dan rasakan sekarang. Hampir semua sistem pembayaran sudah cashless, jumlah unit ditambah.
Dulu busway mungkin tidak sebanyak sekarang, jalurnya pun terbatas. Sekarang,
hampir seluruh pelosok Jakarta telah terhubung dengan moda ini. Begitu juga dengan
Commuter Line, telah menjadi salah satu transportasi umum idola kaum urban apalagi yang
rumahnya di daerah-daerah satelit seperti Bogor, Depok dan Tangerang.
Ada pula bus Transjabodetabek, yang
menjangkau bahkan ke daerah-daerah yang biasanya minim transportasi. Apa lagi,
sekarang sudah menggunakan sistem BRT (Bus Rapid Transit), yaitu sebuah sistem
bus yang cepat, nyaman, aman, dan tepat waktu dari infrastruktur, kendaraan dan
jadwal.
Sudah cukup? Tentu saja belum. Sudah
sempurna? Apalagi sempurna.
Namun kita tak perlu khawatir. Saya percaya, pemerintah terutama Badan Pengelola
Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Kementerian Perhubungan akan terus berbenah demi kenyamanan
masyarakat.
Sehingga
nantinya masyarakat akan
mengerti "asiknya"
menjadi bagian pengguna transportasi umum. Karena sudah sejak tahun 2017 akhir, transformasi
transportasi semakin baik hingga membuat angka pengguna transportasi umum
meningkat. Ada saya ini salah satunya.
Saya jadi
teringat. Dulu itu,
saya malas naik transportasi
umum karena merasa lebih nyaman naik kendaran pribadi, seperti motor. Lebih cepat dan bisa salip sana sini. Namun, sejak tahun 2018 saya memutuskan
untuk naik transportasi umum hingga jatuh cinta padanya.
Naik kendaraan
umum mesti panas-panasan? Udah enggak deh. Karena sekarang sudah ber-AC. Dulu takut-takut kalau naik bis
karena rawan pencopetan? Sekarang naik bis aman dan nyaman karena sudah banyak petugas di
dalamnya. Dulu malas harus berlari-lari mengejar bis. Hari ini tak perlu
ngejar bis karena sudah banyak
halte dengan kuantitas bis yang berangkat cukup sering. Bahkan,
sekarang kendaraan umum sekelas transjakarta pun memiliki jalurnya sendiri. Sehingga
bebas macet.
Kalau sekarang naik bus bisa bebas macet karena punya jalur sendiri. Jadi,
apa lagi alasan kamu tidak naik transportasi
umum?
21 komentar untuk "Yuk Naik Transportasi Umum. Banyak Perubahannya Loh Sekarang"
Tapi kalau di daerah saya, justru karena tidak banyak dan jarang ada kendaraan umum, apalagi sore menuju malam dan pagi, jadi bawa kendaraan sendiri itu wajib kalau mau bepergian.
jadi nggak males
Kalau transjakarta jarang2 krn ruteku gak dilewati, tapi skrng katanya bagus sih.
Kalau soal bus antarkota aku tak tau hehe.
Enak sih naik angkutan umum, asal pemerintah jg terus berusaha memperbaiki sarananya plus kasi pembatasan penjualan mobil/ motor.
Kalau ada acara baru naik bis TransJakarta, karena sejak tahun lalu ada bis pengumpannya di depan komplekku.
Murah dan mudah!