Katanya Indigo, Begini Rasanya Berada di Alam Lain
#7
menjadi yang katanya indigo kadang ada hal yang di luar nalar bisa terjadi. Salah
satunya masuk ke dunia yang berbeda. Entahlah, bagaimana ini bisa terjadi. Tapi,
nyatanya, beberapa pengalaman begitu yang saya rasakan. Masuk ke dunia lain,
bertemu mereka yang tak terlihat dan jadi terlihat. Dan di sana saya bisa
berinteraksi.
***
Malam
itu, di waktu asiknya makan dan ngobrol santai. Beberapa hal terungkap kalau
teman yang duduk di depan saya ternyata seorang indigo juga. Dia pun bercerita,
memiliki tipe indigo membaca masa depan. Tapi, tidak bisa melihat hal-hal
spiritual. Lalu, begitu tau, teman saya Medy langsung memberitahu Rizal yang
ternyata indigo ini kalau saya juga punya kelebihan.
Rizal
yang baru tahu saya indigo ini bertanya kepada saya pernah masuk ke alam jin
atau tidak? Saya jawab pernah pastinya. Dan gal Cuma sekali, tapi beberapa
kali. Saya pun mulai menceritakan sedikit awal saya dibawa ke alam lain. Dan
beberapa pengalaman gak mengenakan di sana.
Oh
ya, kisah yang saya ceritakan udah pernah saya bahas di blog. Buat yang belum
pernah baca, bisa baca di sini: Kisah Awal Melihat Dunia Lain.
Pertanyaan
Rizal pun berlanjut, pernah gak selama dibawa ke alam lain, saya bawa sesuatu
ke dunia nyata? Saya jawab enggak.
Pertanyaan
Rizal ini jadi mengingatkan saya untuk beberapa pengalaman masuk ke dunia lain.
Ada yang saya masuk karena ingin menunjukan kawasannya, mengingat saya berada
di lokasi baru. Ada yang kebawa masuk, karena ingin ngerjain saya. Ada yang
saya masuk, karena si makhluk lain ini Cuma numpang lewat kalau ada dia.
Cerita
yang mau saya bagikan ini beberapa pengalaman saat saya berada di tempat-tempat
baru. Sebagai bayangan awal, kalian bisa bayangin. Rasanya masuk ke alam lain
ya kaya di film-film horor pada umumnya. Kita jalan, di alam yang beda. Kadang
tempatnya sesuai dengan lokasi yang sedang kita tempati. Kadang beda sama
sekali. Baik, langsung cerita aja yuk ke ceritanya.
Rumah Baru di Kedaung itu Berpenghuni Makhluk Hitam Besar
Sekitar
tahun 2015 lalu, saya sempat memutuskan pindah rumah. Ya, pengen misah tinggal
sendiri. Dan singkatnya, saya dikasih nempatin rumah yang di Kedaung, Tangerang
Selatan sendiri. Rumah ini benar-benar baru di bangun. Jadi saya enggak tahu
sama sekali di sana seperti apa kondisinya. Lokasi sebelum di bangun rumah,yang
saya tahu Cuma bekas pembuangan sampah saja.
Nah,setelah
saya nempatin. Rumah ini ada dua kamar. Saya tidur di kamar depan, dan kamar
kedua di dalam kosong,saya jadikan tempat ibadah. Dan bila ada tamu,kamar ini
pun bisa dijadikan sebagai kamar.
Cerita
ini bermula ketika saya mengajak teman-teman kkn dan rekan organisasi main,
nginep di rumah saya. Oh ya, di awal-Awal saya nempatin rumah ini. Saya gak
ngerasa ada gangguan yang kuat. Semua berjalan biasa saja. Cuma,saya tahu kalau
di kamar itu sudah ada penunggunya.
Ketima
saya membawa teman-teman saya datang. Mereka saya ajak tidur di kamar dua. Dan
begitupun dengan saya ikut menemani. Beralaskan karpet, kami semua tidur di
sana. Ada 4 orang di dalam satu kamar.
Sialnya,
saya tidak tahu sama sekali kalau di lokasi yang saya tiduri itu tempat makhluk
lain beristirahat. Kalian tahu apa yang terjadi?
Saya
dibangunin. Bukan sama teman yang di samping tidur. Tapi, sama yang punya
wilayah. Pas melek, udah bisa lihat ada teman-teman yang lagi tidur dan badan
saya. Tapi...
Pas
liat ke atas. Astaga#!@%$
Itu
makhluk item, tinggi, gede udah berdiri di atas dada saya! Dan gak Cuma diri
sih. Dia ngegenjot tumpuan kakinya jadi dada itu dibuat nyesek. Sontak dong
saya pegang itu kuat kakinya. Dan noleh ke teman saya buat minta dibangunin
sayanya.
Tapi
baru inget. Ya mereka atau pun yang di samping saya gak bakal bisa denger saya
minta bangunin. Kan beda alam. Ya udah, akhirnya coba konsentrasi bangunin
sendiri. Dan berhasil bangun.
Selesai!
Sampai di sini udah bikin saya kapok gak berani tidur di kamar itu lagi. Bhay!
Keesok
harinya, teman yang di samping saya bilang. Pas gue tidur, gue gelisah gitu,
kaya ngigo gitu. Hmmm ... langsung gue jawab! KENAPA GAK DIBANGUNIN!!! Sedih
saya tuh. Huhu dengan polosnya dia nanya gitu. Esmosi saya ini. Tapi ya gak
bisa disalahin juga sih teman saya. Wong dia gak ngerti kejadiannya. Hehe
NB:
Setelah saya nulis ini, dan saya belum lanjut ke cerita di bawah. Sepulang dari
cafe, di motor tetiba ada wangi-wangian melati semwringin lewat.
Wanita Cantik yang Numpang Lewat
Pertamuan
saya dengannya sampai detik ini masih teringat di ingatan kepala saya. Di siang
hari menuju sore, masih berlokasi di Kedaung. Saya yang saat itu sedang tidur
siang di kamar depan, tiba-tiba saja dikejutkan dengan sosok baru yang menampak
dirinya.
Sosok
ini sebelumnya tidak pernah saya jumpai di rumah. Karena, yang saya tahu, di
rumah saya ini Cuma ada penghuni kamar dalam yang sempet gangguin saya saat
tempat istirahatnya saya tempati.
Di siang
itu, posisi saya sedang tertidur. Tetiba saja dibuat melek dalam dunia yang
berbeda, namun di lokasi yang sama. Secara kebetulan, ada sosok wanita cantik,
bak seorang putri raja dengan gaun yang serba putih, kulitnya pun putih dan
otentik memiliki wajah asia.
Pada
saat itu, dia hanya lewat dan menoleh ke saya yang tidak beranjak dari kasur. Tembok
kamar, yang dalam dunia nyatanya ada sebagai pembatas kamar dengan ruang tv. Dibuat
tembus pandang, dan secara leluasa mata saya bisa melihat wanita cantik
tersebut berjalan melewati pintu kamar, ruang tv dan pergi ke arah rumah
sebelah.
Dan begitu
dia hilang. Saya pun terbangun, dengan sebuah tanda tanya. Siapa dia?
Konyolnya Makhluk Hitam Besar itu
Ngomongin
soal mahluk hitam besar di kamar dalam rumah saya. Saya jadi teringat dengan
beberapa kekonyolan tingkahnya dia. Iya, bagi saya ada beberapa hal konyol yang
buat saya kadang heran, geli ingin tertawa, dan kaget dibuatnya.
Kekkonyolan
awal dimulai saat saya sedang menonton tv di ruang tengah. Pada saat itu,
posisi saya sedikit agak jauh dari layar tv berukurang 32 inch tersebut. Sekitar
1 meter lebih jarak saya mendekati kamar mandi, dan persis ada di depan pintu
kamar dalam yang jadi lokasi tempat si makhluk hitam besar itu.
Tahu
apa yang terjadi saat saya nonton tv di depan kamar dalam itu? Booo, dia
ngongol dari pintu. Tapi, bukan itu. Secara tiba-tiba, dia lewat dari arah
belakang saya masuk ke kamar dalamnya dengan begitu santainya.
Jelas,
saya dibuat kaget dong begitu liat dia lewat. Tapi bukan dibuat kaget takut. Lebih
kaya, ini yang punya rumah saya apa dia ya? Sekonyong-konyongnya lewat samping
saya sambil nongolin jati dirinya gitu. Alhasil, begitu persis dia ada
disamping badan saya yang lagi asik duduk nonton tv. Saya langsung ngeliatin
dia, terus ngeliatin dari bawah kaki sampe atas badan. Sayangnya, saya gak
nangkep wajahnya pada saat itu.
Jadi,
Cuma bisa ngeliatnya badannya yang emang tinggi dan hitam seperti itu.
Lalu,
kekonyolan kedua ini terjadi entah karena saya yang salah, atau dia yang salah
ya ini. Saya jadi bingung sendiri. Jadi, waktu itu udah malam. dan seperti
biasa, saya mau matiin lampu kamar dalam dan nutup pintu. Karena waktu itu lagi
kosong.
Oh ya,
kejadian ini terjadi saat sudah ada teman saya Darwin dan Roni ikut tinggal di
rumah saya. Pada saat itu, ada Roni yang sedang nonton di ruang tengah, tv. Dan
sekaligus jadi tempat dia tidur di sana, kalau enggak di kamar saya, kamar
depan. Jadi, Roni juga takut mau tidur di kamar dalam.
Nah,
yang bernai tidur di kamar dalam itu teman saya darwin, yang juga indigo. Tapi sayang,
pada saat itu dia sedang tidak ada.
Nah,
ketika sudah malam, saya mencoba matikan lampu dan menutup kamar dalam
tersebut. Awalnya, saya buka gagang pintu kamar. Saya tarik gagang pintu itu
dan booo. Itu si makhluk item lagi santai kayak di pantai tidur asyik di atas
kasur Darwin. Spontan saya hampir lompat kaget, dan hampir teriak. Tapi, inget
ada Roni. Akhirnya saya tahan. Dan Cuma buru-buru matiin lampu dan tutup pintu itu
kamar. Bhay! Saya pun langsung masuk ke kamar untuk tidur.
Oh ya,
biar kata Darwin Indigo, dia juga bisa takut kalau udah digangguinnya
berlebihan. Pernah, jam 3 pagi. Dia jerit-jerit langsung lari ke kamar saya bangunin
seiisi rumah, saya dan Roni. Kalau dia abis digangguin. Ya udah, akhirnya
Darwin saya suruh stay di kamar saya dulu sebentar. Abis itu kalau dia udah
relaks, bisa masuk lagi ke kamarnya.
2 komentar untuk "Katanya Indigo, Begini Rasanya Berada di Alam Lain"