Optimisme PT PLN Terangi Negeri Melalui Program Lissa (Listrik untuk Desa)
PT PLN Terangi Negeri- Beragam kisah mengenai ironi desa-desa
terpencil di era serba modern dan canggih hingga kini tak bisa kita tutupi.
Apalagi sampai menutup mata. Hal tersebut menjadi wujud dari ketidak pedulian
kita terhadap mereka semua, sesama saudara kita sebagai warga negara Indonesia.
Beragam hal yang menjadi perhatian lebih pemerintah dan kita
semua terhadap kepedulian wilayah 3T (Terdepan, Terluas dan Tertinggal) seperti
kesehata, gizi, infrastruktur, pendidikan dan lainnya.
Dokumentasi milik PT PLN Persero |
Salah satu perusahaan BUMN yang ada di Indonesia, PT PLN hingga
kini sedang dalam masa semangatnya membangun optimisme menerangi desa-desa. Ya,
melalui program Lissa (Listrik untuk Desa), mereka optimis pada 2019 wujudkan
Papua terang.
Baca juga: Program BBM Satu Harga
Buka Bersama PT PLN Terangi Negeri
Perjumpaan saya dengan PT PLN beberapa hari lalu menjadikan
saya mengenal lebih dekat mengenai perusahaan BUMN di bidang kelistrikan
tersebut. Beberapa isu-isu negatif yang tadinya berseliweran di dunia maya,
menjadi titik terang bagi saya bahwa hal tersebut hanyalah segelintir ulah dari
jari jemari yang tidak gerakan berdasarkan hati dan pikiran.
Buka puasa bersama pun menjadikan saya mengenal lebih dekat
dengan sosok Direktur Utama PT PLN Bapak Sofyan Basir sebagai seorang yang
humoris. Pada awal kedatangannya, beliau sedikit menceritakan ketidak enakan
menjadi seorang Direktur di perusahaan listrik adalah selalu dicari-cari saat
mati lampu. Tapi, saat sudah terang, orang-orang lupa akan dirinya. Sontak,
celetuk guyonan dari Pak Sofyan ini menggemakan ruangan dengan gelak tawa para
blogger dan vlogger yang hadir pada saat itu.
Direktur Utama PT PLN Persero Sofyan Basir |
Sebelumnya, acara buka puasa bersama blogger ini diisi oleh
Bapak Muhammad Ali selaku Direktorat Human Capital Managemant PT PLN Persero. Pada
awal-awal perkenalannya, beliau menanyakan kepada rekan-rekan mengenai apa sih
yang terlintas dalam pikiran seputar PLN. Dan Pak Ali menebak kebanyakan
masyarakat hanya mengetahui soal mati lampu, harga listrik naik atau isu litrik
token lebih mahal.
Lanjut lagi, Pak Ali menanyakan untuk segala pengaduan dan
keluhan terkait kelistrikan masyarakat bisa menghubungi ke mana? Salah satu
blogger, Riyardi Arisman pun mengangkat tanggannya guna menjawab pertanyaan Pak
Ali. Ia mengatakan bahwa masyarakat bisa menghubungi kontak center PLN di 123,
fb PLN 123 atau twitter @PLN_123.
Bapak Muhammad Ali |
Mendapati jawaban Aries, Pak Ali pun menambahkan kalau
masyarakat juga bisa mengadukan keluhannya melewati email pln123@pln.co.id atau website PT PLN itu sendiri.
Selanjut Pak Ali menceritakan kalau saat ini PT PLN terangi
negeri dengan optimis melalui program Lisdes yang pada tahun 2018 ini berubah
menjadi Lissa (Listrik untuk Desa). Pak Ali menjelaskan, program ini sudah
dijalankan sejak tahun 2017 lalu. Pada 2 Juli kemaren, mereka sudah melakukan
survei ke desa-desa. Di mana, tercatat, ada 620 desa di Papua.
Tanya jawab bersama blogger |
Survey ini berdasarkan penuturannya memerlukan waktu 2 bulan
dengan melakukan pengecekan jumlah penduduk dan sumber listrik bisa didapat
dari mana. Berdasarkan hasil survei, sumber listrik untuk desa ini bisa dan akan diambil menggunakan bantuan
pembangkit listrik sungai. Dengan prioritas desa-desa yang ada di dekat
Kecamatan.
Dokumentasi milik PT PLN Persero |
“Mereka (wilayah 3T) adalah bagian dari Republik Indonesia. Bagian
dari merah dan putih.”
Sebelumnya pada 20 Desember 2017, Presiden RI Joko Widodo meresmikan dua Pembangkit Listrik Tenaga Mesin gas (PLTMG) dengan total kapasitas 70 MW di Jayapura dan Nabire. Peresmian PLTMG ini disertai dengan penyaluran listrik desa di 74 titik di Papua dan Papua Barat.
Sebelumnya pada 20 Desember 2017, Presiden RI Joko Widodo meresmikan dua Pembangkit Listrik Tenaga Mesin gas (PLTMG) dengan total kapasitas 70 MW di Jayapura dan Nabire. Peresmian PLTMG ini disertai dengan penyaluran listrik desa di 74 titik di Papua dan Papua Barat.
PT PLN terangi negeri ini tidak hanya dilakukan di Papua
saja. Sebagaimana jargon yang tersebut “Terangi Negeri”, program Lissa (Listrik
untuk Desa) ini dilakukan diseluruk wilayah 3T yang tersebar di Indonesia. Seperti
wilayah pedalaman Kalimantan di desa Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara
serta Maluku dan Maluku Utara yang menjadi target rapungnya program Maluku
terang 2018.
Semoga, program PT PLN Terangi Negeri melalui program Lissa (Listrik
untuk Desa) segera terwujud. Sehingga, terwujudlah yang namanya energi
berkeadilan untuk seluruh masyarakat Indonesia.
Terakhir, menutup artikel ini dengan quotes dari Dirut PLN
Bapak. Sofyan,
“Mau punya listrik 1300 VA, 2200 VA ataupun 3500 VA daya
listrik. Mahal atau murahnya bayar listrik tergantung pada pemakaian listrik.
Masyarakat harus bisa dan mengerti arti hemat energi,” Pak Sofyan.
Foto bersama Blogger |
Salam, nursaidr Blogger Jakarta.
1 komentar untuk "Optimisme PT PLN Terangi Negeri Melalui Program Lissa (Listrik untuk Desa)"