7 Pesan Moral Film Anak Anak Terbaru Koki Koki Cilik. No 5 Makjleb untuk Orangtua

Belajar masak untuk anak-anak di hutan? Wah pasti seru tuh ya. Moms Blogger pasti tertarik? Ketika saya memasang sebuah foto photobooth Gala premier film anak anak terbaru Koki Koki Cilik di status whatsapp, tiba-tiba ada salah satu moms muda yang yang mereplay status saya dan langsung nanya itu di mana. Awalnya, saya kira nanya itu nonton di mana. Ternyata, yang dia maksud itu kelas memasak untuk anak di mana? Hehe saya pun langsung mengklarifikasi kalau pada foto tersebut kunjungan saya saat sedang menonton film Gala Premier yang bakal tayang serentak di bioskop pada 5 Juli 2018.

Morgan

Film Anak Anak Terbaru Koki Koki Cilik 2018

Sobat Blogger kangen gak sih dengan film anak anak yang bobot? Di mana di dalamnya murni dengan konten anak-anak dan mendidik pastinya. Ya, pada tanggal 5 Juli 2018 nanti, bakal ada film anak-anak yang bakal seru banget ditonton.

Pada Kamis (28/18) saya berkesempatan ikut nobar Press Screening film Koki Koki Cilik bersama rekan-rekan Blogger Crony. Secara singkat, film ini mengisahkan tentang seorang anak kampung yang bernama Bima ingin sekali mengikuti kompetisi Cooking Camp yang diadakan di hutan.

Ya, Bima ini memang punya cita-cita ingin menjadi seorang juru masak yang handal sebagaimana ayahnya dahulu kala. Namun, Bima enggak tahu, kalau peserta yang mengikuti kelas Cooking Camp ini punya saingan yang sama-sama berbakatnya. Bahkan, banyak di antara peserta yang mendapatkan fasilitas belajar memasak di hingga luar negeri. Dan Bima? Hanya seorang anak kampung yang pandai memasak dengan ciri khasnya, masakan tradisional.

Film ini seru banget menurut saya. Mengingat, setiap tokoh yang diperankan oleh anak-anak di dalamnya sangat pas, menjiwai dan hidup layaknya pertualangan anak di hutan. Bima (Farras Fatik) memerankan tokoh utama sebagai anak kampung yang jago masak, namun sebatas masakan tradisional Indonesia dan selalu berpaku pada buku resep ayahnya.

Chloe

Tokoh utama kedua dalam film ini ada Audrey (Chloe X. Kalau saya kenalnya sebagai ponakan Agnes Monica. Hehe Viralnya gitu sih.) sebagai saingan berat Dimas di Cooking Camp, mengingat ia merupakan juara bertahan 3 kali berturut-turut.

Angkting cantik juga ditunjukkan oleh tokoh Niki (Clarice Cutie) yang berperan sebagai teman Bima yang sangat mendukung kalau temannya itu menjadi juara 1. Dan peran yang paling terpaling deh ya ada Melly (Alifa Lubis) yang berperan sebagai seorang anak dengan karakter dewasanya. Pada kenal kan ya dengan Alifa Lubis ini? Aktingnya di film ini benar-benar memberi warna segar dan funny.

Pastinya akting aktor dan aktirs cilik lainnya juga gak kalah keren. Ada Key (Romaria Simbolon), Kevin (Marcello), Alva (Ali Vikri), Oliver (Patrick Milligan), Ben (Cole Gribble) dan Jody (Clay Gribble). Dan aktor senior ada Adi Kurdi, Morgan Oey, Ringgo Agus Rahman, Aura Kasih dan Fanny Febriana.

Film yang diproduksi oleh MNC Pictures dan berdurasi sekitar 90 menit ini rasanya wajib banget ditonton oleh anak-anak. Selain karena saat ini Indonesia sedang minim tontonan layak anak. Film ini juga segar, menghibur dan mendidik. Banyak pesan di dalamnya yang ingin disampaikan kepada anak-anak. Dan ini bagus sekali untuk mendoktrin anak dengan nilai-nilai baik yang terkandung melalui film.

Btw, emangnya apa nilai-nilai baik yang ada dalam film ini? Kuy, ah dibaca lagi ke bawah. Baca juga: Melihat Visual Kehidupan Nyata 5 Pancasila Melalui Film Lima

7 Pesan Moral dalam Film Anak Anak Terbaru Koki Koki Cilik

1. Yuk ah Dek, usaha dulu kalau mau sesuatu. Biar kaya Bima, gtu.

Pada pembukaan film, Sobat Blogger di sini akan disajikan perjuangan Bima yang mengumpulkan uang sedikit demi sedikit di dalam celengannya. Celengan Bima tentunya dibantu oleh Ibunya agar semakin cepat bertambah banyak. Bagi saya, ini mengingatkan saya sejak kecil dulu. Di mana bila ingin punya barang-barang mahal, harus ngumpulin uang dulu. Apalagi kalau lebaran. Itu dijadikan momen banget buat nambahin tabungan dalam waktu dekat.

2. Jalan-Jalan ke hutan seru kan, Dek? Jangan ke mall mulu.

Buat Moms di sini, kalau nonton filmnya sama anak-anak. Siap-siap deh, mereka bakal ikut kepingin jalan-jalan ke hutan dengan segala keseruan aktivitas di dalamnya. Saya jadi ingat salah satu dialog yang diucapkan oleh tokoh Kevin yang menjelaskan minat dia ikut Cooking Camp karena di sana banyak kegiatan serunya. Dan dia yakin, dengan banyak kegiatan itu bakal nurunin berat badannya. Hehe

Bagi saya, ini jadi momen bagus untuk orangtua mengenalkan dengan kegiatan atau aktivitas nyata daripada sekedar ngemall dan bermain gadjet.

3. Serunya punya sahabat

Ada satu pesan moral yang menohok banget di sini bagi saya. Audrey digambarkan dalam film ini sebagai anak yang hidup sendiri. Tidak punya teman. Ketika Bima bertanya kenapa ia gak punya teman. Audrey pun menjelaskan, kalau ia hidup di apartemen, sekolah homeschooling. Karena ia gak punya teman. Ayah sibuk bekerja di Belanda, dan Ibunya (Aura Kasih) gtw deh sibuk apa dia ya. Audrey sampe tidak pernah mendapatkan kesempatan belajar sepeda atau pun bercerita tentang masalah-masalahnya.

Audrey pun senang akhirnya bisa belajar sepeda bersama Bima. dan senang juga bisa berbagi cerita dengan Bima.

4. Ingat ya, selalu ada proses awal dari yang namanya usaha.

Tokoh Bima di sini dijelaskan sebagai anak yang sebenarnya gemar berlatih masak. Namun, masih banyak hal-hal baru yang dia tidak ketahui dalam dunia koki dan memasak. Ketika harus berkompetisi secara langsung, Bima mengalami ini mengalami minder dengan skill yang dimiliki. Bima pun akhirnya belajar masak, namun dalam prosesnya. Ia juga nampak kurang sabar, karena terdesak oleh waktu kompetisi yang terus berjalan. Hingga akhirnya dijelaskan setiap proses belajarnya. Kalau, segala yang disuruh oleh juru masak oleh Bima ini merupakan proses tahapan belajarnya mulai dari 1 hingga tingkat level selanjutnya.

Nah, pesan moralnya itu dia. Anak-anak yang menonton akan mengerti di sini kalau dalam setiap usaha, ada yang namanya proses belajar dimulai daro 0, melangkah ke 1 lanjut 5 dan seterusnya.

5. Halo Moms, anak-anak kalian bukan robot ya!

Moms, mulai sekarang stop paksa anak untuk ikut les ini dan itu yang sebenarnya tidak diminati oleh mereka. Apalagi sampai mau menentukan profesi anak. Pada film ini dijelaskan, salah seorang tokoh anak yang pandai memasak, tapi sayang. Itu semua bukan keinginannya dia. Tapi hanya sebuah paksaan dari orangtuanya saja. Pastinya, setiap anak punya minat bakat dan kemampuanya masing-masing. Itulah yang harus dicari tahu dan digali terus.

6. Yuk, cintai binatang

Ramai dan tidak ada henti-henti kasus kekerasan pada binatang rasanya bisa jadi nilai bagus yang bisa disampaikan oleh anak melalui film. Pasalnya, Kevin yang menjadi tokoh seorang anak penyayang binatang mampu menyebarkan virus “mencintai binatang” kepada anak-anak lainnya. Yuk, Dek. Sebarkan virus “mencintai binatang” juga kepada teman-temannya.

7. Dek, kemenangan bukan segalanya loh. Kamu harus belajar dari film ini.

Terakhir, penting untuk disimak dan dimengerti oleh anak. Kadang, dalam berkompetensi bukan tentang juara yang menjadi tujuannya. Melainkan, kejujuran dalam berlomba, kebahagiaan yang harus diraih dari kompetisi tersebut. Dan kadang, harus ada sikap mengalah atau pengorbanan yang harus direlakan. Karena kebahagiaan dalam berkompetisi bukan untuk kita saja. Tapi, untuk semuanya.

Ya udah, jadi gitu aja sih review saya mengenai film anak anak terbaru Koki Koki Cilik ini. Jangan lupa nonton pada tanggal 5 Juli 2018 ya. Salam, dari saya nursaidr, Blogger Jakarta. Oh ya, saya belum nonton film Kulari ke Pantai nih. Ada yang mau ngajak gak? Hehe

nursaidr Saya biasa dipanggil Said. Aktivitas sekaligus pekerjaan saya saat ini sebagai fulltime bloger. Biasa menulis tentang apa? Apa saja, selama tulisan itu mengandung nilai informasi yang bermanfaat untuk pembaca.

Berbagi :