Cinta Terencana dengan BKKBN, Kunci Bahagia Nikah Muda.
Mau Nikah Muda? Udah Punya Perencanaan Berkeluarga?
“Sebagaian remaja
mengira pernikahan seperti memasuki restoran di mana orang-orang hanya
menemukan yang enak-enak saja.” Gede Prama.
Sebagai seorang blogger dengan
usia ke-24. Kehidupan saya mulai dirasuki oleh gunjingan-gunjingan mengenai
kapan menikah, diminta sama orang (diajak nikah), atau bahkan saya sendiri yang
mau nikah muda dengan seseorang. Ya, hal ini pun demikian pasti dialami oleh
Sahabat Blogger di sini semua.
Sebelum lulus kuliah, saya sempat
membayangkan alangkah indahnya bila bisa menikah setelah lulus kuliah. Tidak
berpacaran, tapi bisa menikah dengan doi menjadi khayalan bahagia saya dulu.
Saya bahkan sempat membicarakan dengan orangtua ingin menikah dengan doi nanti.
Saking menggebu-gebunya saat itu saya sedang kasmaran.
sumber: pixabay |
Betulah kutipan pembuka di atas
oleh Gede Prama yang menjelaskan ketika seorang remaja sedang jatuh cinta, ia
hanya memikirkan pernikahan tentang suatu hal yang enak saja. Pada masa kuliah
itu, saya gak berpikir tentang apa dan bagaimana rencana berkeluarga.
Namun, setelah lulus kuliah dan
saya telah bekerja. Barulah saya mulai berpikir tentang arti dari menikah, serta
rencana membangun keluarga. Sampai akhirnya, masa kini saya masih memikirkan
secara masak-masak untuk kapan waktunya saya siap menikah, dan dengan siapa.
Ngomongin soal nikah gak lepas
dari yang namanya nikah dan berkeluarga. Ilmu inilah yang perlu kita pelajari
bersama sebagai generasi muda sebagai modal ilmu menikah.
Pada Selasa (15/5) kemaren, saya
berkesempatan mengikuti seminar Cinta Terencana dengan BKKBN (Badan
Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional). Mungkin sebagian dari kita hanya
familiar bahkan BKKBN hanya
memiliki program kerja tentang KB (Keluarga Berencana) saja. Namun nyatanya
tidak. Urusan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga pun menjadi sorotan mereka
juga. Rasanya, tepat sekali saya mengikuti seminar ini sebagai pemahaman tambahan
saya menyoal pembangunan keluarga.
Blogger Gathering bersama BKKBN |
Bila kita akan menikah, maka kita
akan membangun yang namanya “keluarga” di mana di dalamnya ada kita dan
pasangan. Di sanalah akan bersatu dua individu yang berbeda, masing-masing
menjalankan peran dan tugasnya, sebagai seorang ayah dan ibu. Dari sini bisa
simpulkan, bahwa menikah bukan saja hanya sekedar soal menikah di usia ideal
saja dan perencanaan jumlah anak saja. Tetapi memahami betul struktur
pembangunan keluarga itu sendiri agar menjadi keluarga yang sakinan, ma waddah
dan Wa rahmah.
Memahami terminologi keluarga
bisa kita bagi menjadi dua bagian. Pertama apa itu keluarga dan tujuan dari
berkeluarga itu sendiri.
Dijelaskan melalui UU no. 52
tahun 2009 bahwa keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat yang terdiri
dari suami istri, atau suami, istri dan anaknya, atau ayah dan anaknya, atau
ibu dan anaknya. Itu berarti, ketika kita menikah, maka ada dua dasar yang
harus direncanakan. Bagaimana kita menjadi seorang ayah atau istri. Dan kedua
bagaimana kita merawat dan mendidik anak.
Lalu dua dasar poin di atas
disempurnakan dengan apa tujuan dari berkeluarga? Dijelaskan dalam konsep
sosiologis, bahwa berkeluarga menciptakan kesejahteraan lahir dan batin. Secara
lahir meliputi fisik dan ekonomi. Sedangkan batin meliputi lingkup sosial,
psikologi, spiritual dan mental.
Dari terminologi di atas, bisa
kita rangkum bahwa berkeluarga adalah seni menjalani peran sebagai seorang ayan
dan ibu di mana cerita kehidupan itu membawa pada sebuah klimaks kebahagiaan
yang bernama kesejahteraan lahir dan batin.
Tujuan lainnya yang dirangkum
dalam UU 52 tahun 2009 mewujudkan keluarga berkualitas. Hal ini akan saya bahas
di pembahasan berikutnya.
Jadi, kalau ada Sahabat Blogger
di sini yang masih muda dan mau menikah, jangan lupa dipelajari yang namanya
perencanaan berkeluarga. Pengalaman ini bisa didapat pula dari mereka yang
sudah dahulu menikah. Seperti ayah dan ibu.
Cinta Terencana dengan BKKBN Kunci Bahagia Nikah Muda atau Ideal
Dari pembahasan di atas. Sahabat
Blogger jangan berpikir saya/Anda jadi takut untuk membangun keluarga yang
setelah dirumuskan terasa rumit. Pasalnya, bila semua dibangun dengan Cinta
Terencana, mau nikah muda atau di usia yang ideal pun pastinya akan menjadi
pernikahan yang bahagia.
Jadi, Cinta Terencana ini proses
aktuliasasi diri yang mendorong perilaku individu menjadi positif, responsif,
kreatif, produktif dan berorientasi pada masa depan. Dengan tumbuhnya hal
tersebut pada keluarga, maka akan membentuk perilaku remaja ataupun individu
keluarga yang berkomitmen dalam menyiapkan segala kebutuhan lahir dan batin
untuk membahagiakan orang yang dicintai. (sumber: slide BKKBN).
Meet up Blogger bersama BKKBN |
Perencanaan menjadi kunci dari keberhasilan menggapai
masa depan yang baik bersama keluarga. Lalu, perencanaan apa saja yang harus
dipersiapkan? Menjawab pertanyaan ini maka kita akan melihat pada 8 fungsi
keluarga dan 4 substansi genre.
Apa saja itu 8 fungsi keluarga?
1. fungsi agama. Bila agama
menjadi faktor utama dalam sebuah keluarga, rasanya memang benar adanya. Saya
jadi teringat oleh 2 hadits yang menjelaskan untuk memilih pasangan dengan
mengutamakan dari agama dan akhlaknya.
“Wanita biasanya dinikahi karena empat hal: karena hartanya, karena
kedudukannya,karena parasnya dan karena agamanya. Maka hendaklah kamu pilih
wanita yang bagus agamanya (keislamannya). Kalau tidak demikian, niscaya kamu
akan merugi.” (HR. Bukhari dan Muslim).
“Jika datang kepada kalian seseorang lelaki yang kalian ridhai agama
dan akhlaknya, maka nikahilah ia. Jika tidak, maka akan terjadi fitnah di muka
bumi dan kerusakan yang besar.” (HR. Tirmidzi).
Fungsi agama inilah menjadi
faktor utama dalam membangun keluarga yang bahagia. Dengan kebaikan
ajaran-ajaran di dalamnya, maka kita akan dibimbing bagaimana membangun dan
membina keluarga yang sakinah, ma waddah dan wa rahmah. Jadi, yuk sama-sama
perbaiki kualitas keimanan kita masing-masing. Menuju Cinta Terencana yang
bahagia.
2. fungsi sosial dan budaya
3. fungsi cinta dan kasih sayang
4. fungsi perlindungan
5. fungsi reproduksi
6. fungsi sosialisasi dan
pendidikan
7. fungsi ekonomi
8. fungsi pelestarian lingkungan
Setelah memahami 8 fungsi
keluarga di atas, selanjutnya melihat pada 4 substansi Genre. Lalu apa sih
Genre itu? Saya pun demikian bertanya-tanya apa sih Genre itu? Dijelaskan bahwa
Genre singkatan
dari Gerakan Berencana. Gerakan berencana ini merupakan program dari BKKBN
bertujuan memberikan edukasi dan pemahaman menyeluruh kepada remaja khususnya
remaja putri arti dari kesehatan reproduksi, serta menyiapkan kehidupan
berkeluarga.
Sasaran dari Genre ini sendiri
remaja belum menikah usia 10-24 tahun. Di mana remaja-remaja ini menjadi fokus
utama dari BKKBN untuk diberikan edukasi seputar tidak menikah di usia dini,
tidak melakukan seks bebas, tidak menggunakan NAPZA. Edukasi lainnya meliputi
penanaman keterampilan hidup dan konsep pengembangan diri. Intinya, BKKBN ini
berusaha memberikan wawasan dan mencoba membentuk remaja-remaja berkualitas
baik dari ilmu maupun kualitas diri.
Nah, dari pengertian di atas. Bisa ditarik kesimpulan
dari 4 substansi Genre dalam Cinta Terencana itu sendiri ada:
1. Kependudukan dan pembangunan
keluarga
2. kesehatan reproduksi remaja
3. keterampilan hidup (life
skill/pengembangan diri)
4. perencanaan kehidupan
berkeluarga
Apabila kita semua semua di sini
sudah bisa memahami 8 fungsi keluarga dan 4 substansi Genre, rasanya Cinta
Terencana akan mudah untuk dijalankan. Oh ya satu lagi yang perlu dipahami dari
Cinta ini. Yakni, prinsip.
Iyap, ada prinsip yang harus
dipegang teguh dalam membangun keluarga. Prinsip ini rasanya menjadi pondasi
membangun keluarga yang berkualitas. Apa saja prinsipnya? Mencintai diri
sendiri, mencintai pasangan, mencintai keluarga, mencintai bangsa, dan
mencintai bangsa.
Gimana, gimana... paket lengkap
bukan Cinta Terencana ini dalam mengarahkan sebuah pernikahan menuju
kebahagiaan. Itu sebabnya, kita semua perlu nih yang namanya mendalami dan
mencari tahu lebih jauh dari pakarnya. Ilmu ini pastinya bisa diterapkan juga
buat yang sudah menikah agar hubungan dengan pasangan semakin harmonis.
Emak-emak Blogger bahagia punya Keluarga Berkualitas |
Nikah Muda atau Ideal dalam Sudut Pandang Islam
Membahasa soal nikah gak lengkap
bila tidak melibatkan agama. Seperti yang saya ungkapkan di atas. Melalui
ajaran-ajaran agama lah yang akan membimbing kita semua menuju kehidupan yang
lebih baik. Hal ini termasuk urusan menikah.
Pesan ini ingin saya sampaikan
untuk orangtua, ataupun buat kita semua yang ingin nikah muda/di usia ideal.
Hendaknya, perihal menikah ini tidak menjadi sebuah keterpaksaan, gaya-gayaan trend masa kini ataupun balas dendam. Pernikahan yang bahagia dibangun dengan cinta yang sudah
direncanakan. Oleh sebab itu, ada yang namanya hukum pernikahan dalam Islam.
Islam sendiri telah memberikan 5
kategori hukum/anjuran menikah.
1. Wajib. Pernikahan menjadi
wajib apabila seseorang sudah memiliki kemampuan membangun rumah tangga atau
pernikahan serta ia tidak dapat menahan dirinya dari hal-hal yang dapat
menjerumuskan pada yang namanya perzinahan.
2. Sunnat. Pernikahan menjadi sunnat
apabila seseorang mampu untuk membangun keluarga, tetapi ia masih bisa
menahannya dari perzinahan. Walau begitu, tetap saja bila usia sudah ideal,
kematangan dalam membangun keluarga sudah siap, ya saya sih lebih baik menikah.
Hehe
3. Haram. Nah, ini. Pernikahan akan sangat dilarang
dalam Islam bila orang yang ingin menikah belum sanggup membina dan bertanggung
jawab pada keluarganya. Jelas, hal ini dikhawatirkan akan timbul menelantarkan
pasangan.
4. Makruh. Pernikahan menjadi hal
yang sebaiknya tidak dilaksanakan apabila seseorang yang ingin menikah belum
punya keinginan untuk berkeluarga. Walau dia dirasa mampu membina keluarga.
Tapi bila dia memang belum punya keinginan untuk berkeluarga ya sebaiknya tidak
dilaksanakan. Ingat fungsi dari keluarga harus ada yang namanya fungsi cinta dan kasih sayang.
Serta prinsip Genre mencintai pasangan dan keluarga. Kalau gak punya itu,
gimana mau membangun keluarga yang harmonis bukan?
5. Mubah. Terakhir penikahan
menjadi mubah atau dibolehkan apabila seseorang yang sudah memiliki kemampuan
untuk membangun keluarga, bila tidak disegerakan menikah. Dikhawatirkan akan
terjadi perzinahan. Maka, sebaiknya orang tersebut dinikahkan saja. Walau
tujuannya hanya untuk memenuhi syahwatnya. Biasanya, udah pacaran lama tapi gak
nikah-nikah. Eaaa..... daripada terjadinya zina. Ya, sebaiknya nikah saja deh.
Keluarga Berkualitas Wujudkan Pernikahan yang Bahagia
Setelah kita panjang kali lebar
membahas apa itu berkeluarga dan cinta terencana. Hingga semuanya menghasilkan
keluarga berkualitas. Pertanyaan terakhir adalah apa itu keluarga berkualitas?
Keluarga berkualitas bukan sekedar
soal istilah saja. Melainkan sudah ada dalam pembahasan UU No. 52 tahun 2009
tentang Pengembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga. Keluarga berkualitas
adalah keluarga yang dibentuk berdasarkan perkawinan yang sah dan bercirikan
sejahtera, sehat, maju, mandiri, memiliki jumlah anak yang ideal, berwawasan ke
depan, bertanggung jawab, harmonis dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Konsultasi dan Praktek Ilustrasi Berkomunikasi dengan Baik Suami Istri |
Disampaikan oleh Roslina Verauli,
M. Psi., Psikolog ciri keluarga yang harmonis memiliki tujuan dan nilai kehidupan
yang sama, di mana mereka memiliki komitmen bersama dan jangka panjang, dan
pastinya tinggal bersama. Kalo beda rumah, tidur sama siapa hayo itu???
Jadi, itu diasedikit sharing
hasil seminar saya bersama BKKBN. Sebagai generasi muda, memiliki keinginan
untuk nikah muda atau sesuai usia ideal menjadi hal yang bagus. Mengingat,
pernikahan menjadi salah satu ibadah penyempurna dalam beragama. Perlu dipahami di sini adalah kita mesti tahu
betul seluk beluk arti dari berkeluarga dan membangun cinta yang terencana agar
tercipta keluarga berkualitas.
Terakhir, menutup dengan kuutipan
dari slide materi BKKBN,
Jatuh cinta mungkin saja tiba-tiba,
tapi setelah itu harus menjadi cinta yang terencana,
karena kalau terencana, segalanya jadi lebih mudah...
Salam dari saya nursaidr, blogger Jakarta.
6 komentar untuk "Cinta Terencana dengan BKKBN, Kunci Bahagia Nikah Muda."
salam inspirasi,
sesuapnasi
Kalo kunci versi Blogger Eksis ada disini:
http://www.blogger-eksis.my.id/2018/05/aku-ingin-menikah-dengan-cinta.html