Marah Sama Orang? Ini Dia 6 Hal yang Saya Lakukan untuk Menenagkan Diri. Nomor 3 Emang Paling Susah Dijalankan.
Rasanya gak adil kan... Kalau
kita marah ke orang yang hanya berhubungan sama orang yang sebenarnya kita
keselin.
Tapi, pada akhirnya manusia
seperti itu. Dia terluka, dan tidak tahu harus diapakan lukanya agar sembuh. Lalu
dia membuat orang lain terluka, dengan harapan bisa mengurangi sedikit
lukanya... hehe, tapi pada kenyataannya tidak ada yang berubah.
---
Halo Sahabat blogger...
Sahabat Blogger sedang marah dengan
seseorang saat ini? atau ada yang pernah marah dan sudah melewatinya? Perihal
marah dengan seseorang saya kira kita semua pernah mengalaminya. Karena sebagai
makhluk sosial yang saling berinteraksi, terkadang ada saja hal yang tidak
disadari dapat menyakiti perasaan orang lain. Atau bahkan, ego manusia
yang membuat manusia itu saling sikut sana sini.
Manusia bukan malaikat, jadi bisa
saja marah. Hati yang sudah dimiliki oleh manusia, mampu menampung segala emosi
yang ada; bahagia, senang, sedih, dendam, benci dan gak lupa, rindu. Milea,
Jangan rindu, berat. Biar aku saja. Eaaaa
Kutipan teks pembuka di awal paragraf di atas adalah kiriman
chat wa dari seseorang yang sedang marah. Ia sedang bertanya kepada saya. Tapi sepertinya
dia bertanya sekaligus memberikan jawabannya sendiri. Karena kondisinya sedang
marah, dan hanya chat via wa. Saya pun akhirnya membalas chat itu dengan
jawaban, “pikniklah”. Hehe karena menurut hemat saya, orang ini hanya sedang
ingin bercerita mengenai kekesalan yang sedang dialami.
Ngomong-ngomong soal marah sama
orang. Bila diingat-ingat, beberapa bulan belakangan ini sebenarnya saya pun
mendapatkan kejadian tidak enak. Pastinya, kejadian ini sampe bikin saya
trauma, marah sejadi-jadinya sama seseorang, meledaklah pokoknya di sini.
Butuh waktu lama memang untuk saya
bisa menenangkan diri. Termasuk mesti konsultasi terhadap beberapa teman
mengenai masalah yang saya hadapi. Alhamdulillah, hal tersebut bisa menenangkan
saya, bahkan memberika jawaban atas masalah saya.
Lalu, apa yang saya lakukan saat
harus berdamai dengan marah?
5 tahun yang lalu, saya pernah baca
sebuah buku yang Berjudul Pemulihan Jiwa, di mana buku tersebut mebahas tentang
bagaimana menguasai perasaan dan pikiran. Di dalam salah satu bab tersebut
dijelaskan, cara menguasai perasaan dan pikiran adalah dengan sikap dewasa.
Apa itu sikap dewasa? dijelaskan
kalau dewasa itu berpikir sebelum bertindak dan berpikir sebelum memasukkan
sesuatu ke dalam hati.
Orang yang punya pemikiran dewasa,
segala tindak tanduk atas masalah yang dihadapi pasti penuh perhitungan. Bagaimana
menyikapi dan apa yang harus dilakukan sudah dipikirkan matang-matang olehnya. Baik
dan buruknya. Termasuk memperhitungkan orang yang sudah menyakitinya.
Pada masalah kemaren pun saya
demikian. Pertama, saya mencoba konsultasi dengan 2 orang kawan yang mengerti
persoalan ini. Kedua, saya meminta klarifikasi langsung dari orang yang
bersangkutan langsung. Di sini, saya langsung hubungi orang yang sudah membuat
masalah menurut saya, minta penjelasan soal masalah yang dia buat. Ketiga, saya
menanyakan dengan orang lain, yang satu profesi dan mengerti masalah yang
dibuat si lawan saya.
Ya, akhirnya satu persatu terjawab
semua. Mulai dari masalah di lawan saya. Sampai saya mendapatkan jawaban
bagaimana menyelesaikannya. Dan akhirnya, saat ini saya sedikit lega. Kawan yang
saya ceritakan masalah tersebut di awal, sekarang sedikit kaget juga melihat perkembangan masalah yang sudah
saya lewati. Kalau saya sudah bisa menikmati dan melupakan masalah tersebut. Dan
bahkan menikmatinya saat ini.
Bagi saya, berwudhu dan solat emang
punya keistimewaan sendiri dalam menenagkan hati. Dengan berwudhu, kita bisa
mendapatkan kesejukkan dinginnya air. Dan dengan solat, kita bisa merasakannya
kasih sayang Tuhan terhadap hambanya.
Dengan solat, menjadi meditasi,
cara dan media saya untuk berinteraksi kepada sang pencipta. Saya bisa
seleluasa mungkin bercerita dan mengadu. Tanpa harus berpikir bagian mana yang
harus dan tidak boleh diceritakan.
Saat mengadu dengan Tuhan, bagi
saya gak ada lagi rahasia-rahasiaan dan malu kalau masalah yang kita hadapi
adalah aib. Dialah yang Maha Menciptakan dan satu-satunya tempat kita kembali
di akhirat kelak. Jadi, jangan lupa wudhu dan solat kalau lagi ada masalah. Bebas mau curhat apa aja di sini.
Oh ya, saya jadi teringat dengan seorang teman. Bila dia sedang emosi, dan marah. Dia selalu baca qur'an. Kalo kata dia, gak tenang kalo gak baca qur'an. Ini juga boleh banegt ditiru.
Ketiga Ikhlas
Ngomongin soal ikhlas ini kayak
semacam pret dut lala lah ya. Susah mau bahasnya. Kalo kata orang-orang,
“Ikhlas itu ya elu bab, plung dibuang. Udah, gak lagi nengok-nengokin ke
bawah dan mikirin itu pupnya.”
Saya setelah mendapatkan semua
jawaban kemaren akhirnya mencoga ikhlas. Karena dengan ikhlas ini, yang bikin
saya sedikit tenang. Yakin deh, yang gak bikin tenang itu ya karena kita masih
belum ikhlas.
Udah ya, gak banyak-banyak bahas
ikhlasnya. Saya sendiri masih susah menerapkannya ini. But, just try it.
Oke.
Ini sih emang ampuh banget buat
ngilangin stres. Karena memang manusia makhluk sosial, sejatinya kita butuh tempat menghibur diri
dengan saling berinteraksi.
Ngopi bareng teman selain mencoba
saling cerita tentang masalah yang dihadapi, kita juga bisa mendengarkan
cerita-cerita seru dari teman-teman. Segala lelucon yang dibuat saat kumpul
emang gak ada duanya. Ampuh, buat ngilangin stres.
Sahabat Blogger punya teman seru
yang diajak ngumpul?
Kelima Nonton atau Makan
Pergi dari rumah, langsung nonton
atau kulineran sendiri menjadi salah satu hal yang saya suka untuk sejenak
berdamai dengan marah. Kayaknya, udah dari awal kuliah saya melangsungkan
kegiatan ini.
Kalau lagi marah, jalan ke Pondok
Indah, nonton atau ke gramedia sendirian. Entahlah, semacam butuh hiburan atau
pelampiasan marah dengan makan. Saya kira yang kaya gini juga banyak. Ngaku deh,
siapa yang lagi marah pelampiasannya dengan makan?
Saya kalo emang lagi males keluar
rumah kulineran, cukup pergi ke alfa atau indomaret beli coklat atau Samyang. Ada
yang tahu singkatannya Samyang? Yang belum tahu baca di sini: SingkatanSamyang.
Kalo Sahabat Blogger, biasanya
makan apa saat sedang marah? Jangan makan orok ya. Nanti dipenjara. Hehe
Keenam Tidur
Nah, ini menjadi cara terakhir saya
saat sedang marah. Tidur. Apalagi kalo malem hari. Bakal saya bela-belain tidur
jam 8 atau jam 9. Nah, pas tengah malem kebangun digunakan buat tahajud. Surga...
puas tidur malam di awal waktu. Di sepertiga malem bangun, tahajud dan curhat
dah sepuasnya. Back to ibadah. Tempat kembalinya manusia ya sama Tuhan.
Tapi, kadang suka pernah sih. Udah tidur
malam di awal waktu. Tetap bablas sampe subuh. Saking lelahnya hati dan
pikiran. Eaaaa.
Btw ada tambahan. Salah satu cara
buat saya nenangin diri dengan mendengarkan murotal ayat suci AL-Qur’an atau
sholawatan. Buka youtube, cari murotal atau sholawat yang suaranya enak
didengar, udah dengerin deh. Kadang sampe cape dan ketiduran. Dan ini emang
ampuh banget sih buat saya. Semacam ada energi positif yang disalurkan ke dalam
jiwa aja gitu. Mungkin kalo temen-temen di sini ada yang dengan cara
mendengarkan musik. Seleranya masing-masing lah ya.
Ya udah gitu aja deh ya. Pokoknya itu
yang saya lakukan kalo lagi marah atau punya masalah. Intinya, sikapi dengan
bijak, berpikir positif, ikhlas dan cari akktifitas lain. Bila butuh
ketenangan, istirahatlah, atau piknik. Salam bahagia buat Sahabat Blogger
semua.
Jangan lupa follow ig/twitter saya
di @nursaidr_
Baca juga serial cerita #KatanyaIndigo
12 komentar untuk "Marah Sama Orang? Ini Dia 6 Hal yang Saya Lakukan untuk Menenagkan Diri. Nomor 3 Emang Paling Susah Dijalankan."
Sekali lagi, salam kenal blogger dari saya yak...
Curhat sama Allah emang paling nyaman ya ka.
Intinya mah kita harus sabar, meski katanya kesabaran ada batasnya*