Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Selamat Membaca

Ini Dia 5 Ayat Al Quran yang Membahas Internet Etiket (Netiket) dalam Bersocial Media. Bertaubatlah Jika Kamu Masuk dalam Salah Satu Ayat Tersebut!


pixabay

Kini, setiap orang telah memiliki rumah mayanya masing-masing. Facebook, twitter, instagram, path, whatsapp dan banyak lagi menjadi salah satu wadah bersocial media. Semua memiliki kegunaan dan tujuan yang sama. Saling terhubung, dan berinteraksi.

Setiap orang memiliki pemikiran dan caranya masing-masing dalam menggunakan social media. Mungkin, kita mengenal istilah alay bersocial media. Seperti membuat status alay, curhat sampai maniak status yang setiap aktivitas harus diupdate di social media.

Bagi yang sudah melewati fase ini, tentu mereka sudah sadar, betapa memalukannya hal tersebut. Sehingga, ia lebih bijak dalam bersocial media. Update status seperlunya, update status bijak, sharing informasi yang bermanfaat, menggunakan social media untuk menjalin silaturahmi kepada kawan dan lainnya.

Tak kalah ketinggalan, tipe orang yang bersocial media untuk menyebarkan kebencian. Segala aktivitas di dunia mayanya, selalu melakukan update informasi hoax guna mengadu domba,  mempekeruh suasana,  sampai sengaja menciptakan permusuhan.

Efek dari ini semua adalah unfriend, saling menjelek-jelekkan melalui status, hingga menyebabkan permusuhan di dunia nyata. Mudahnya social media diakses menjadikannya sebagai wadah yang sangat sensitif dan berbahaya yang mampu memberikan dampak nyata pada kehidupan nyata.

Tentu, dampak negatif ini banyak meresahkan masyarakat hingga terciptanya fatwa MUI Nomor 24 tahun 2017 mengenai halal haram dalam bersocial media. Menyikapi social media, Al-Qur’an sendiri sudah mengaturnya dengan jelas. Apabila setiap orang mengetahu etiket bersocial media berdasarkan al-quran dan hadits, sudah tentu dunia maya ini bisa dinikmati penuh dengan manfaat, ketentraman, dan keberkahan dalam hidup. Pasti, kita semua menginginkan social media menjadi rumah maya yang menyejukkan diri kita dan oranglain.

Praktek Netiket dalam Islam, Membimbing Pada yang Halal
Sebagai umat Islam kita tahu betul, bahwa Allah Swt menjadikan Nabi Muhammad sebagai utusan yang terakhir bagi seluruh umat. Ajaran Islam yang dibawanya menjadi pedoman sepanjang masa. Baik zaman dahulu hingga zaman sekarang, semua sudah terekam jelas dalam kitab-Nya dan wahyu, Al-qur’an dan hadits.

Islam dengan detail membimbing umatnya pada setiap aktivitas, termasuk trend teknologi masa kini, social media. Islam bukan agama yang kuno, sehingga tidak memuat etika dalam bersocmed. Jika kita mempelajari dengan seksama, maka bisa ditemukan betapa indahnya Islam sudah mengatur praktik dalam bersocial media.

Pertama, sebagaimana dalam surat Al-Hajj ayat 30. Ayat ini menjelaskan agar umat Islam tidak berkata bohong/menyebarkan informasi yang tidak benar adanya. Sehingga, Islam mengajarkan untuk menyampaikan segala informasi melalui social media dengan benar, tidak merekayasa dan memanipulasi fakta.

Kedua, melalui surat An-Nahl ayat 125. Islam mengajarkan bagaimana caranya berkomunikasi dengan baik, khususnya menyampaikan dakwah. Hal ini tentu berlaku dalam bersocial media. Seperti harus bijak dalam berkomentar, memberikan masukan yang baik, serta argumentasi yang jelas, terstruktur dan baik.

Ketiga, melalui surat Al-Hujurat ayat 6. Ayat ini mengajarkan kita semua untuk meneliti terlebih dahulu sebuah informasi kebenarannya. Di era serba digital ini, informasi sangatlah mudah disebarkan dan diakses. Sehingga, Islam mengajarkan umatnya agar tidak tergesa-tergesa mencerna informasi tersebut, apalagi sampai menyebarkan kepada orang lain. Hingga informasi tersebut mencelakakan seseorang karena berita yang kita bagikan.

Keempat, masih sama dalam surat Al-Hujurat ayat 11 yang mana menjelaskan agar kita semua tidak saling mengolok-olok umat yang lain, mencela satu sama lain, sampai memberikan julukan yang buruk. Begitu nyata dan berkeliaran status yang saling menjatuhkan. Sungguh, Islam telah jauh mengajarkan umatnya untuk menjadi penguna social media yang bijak.

Kelima pada surat Al-Hujurat ayat 12 dijelaskan agar umat Islam tidak menyampaikan informasi yang menimbulkan berburuk sangka pada orang lain.

Keenam, berlebihan dalam bercerita. Sebagaimana pembahasan di atas, ada pengguna social media yang terlalu aktif melakukan update status, bercerita, mengeluh, curhat sampai berdoa di media social dengan tujuan menarik simpati banyak orang. Rasulullah Saw bersabda,”Setiap umatku mendapatkan pemaafan kecuali orang yang menceritakan (aibnya sendiri). Sesungguhnya di antara perbuatan menceritakan aib sendiri adalah seorang yang melakukan perbuatan (dosa) di malam hari dan sudah ditutupi oleh Allah Swt kemudian di pagi harinya dia sendiri membuka apa yang ditutupi Allah itu.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Semoga kita semua berada dalam lindungan Allah Swt. Waallahu alamu bishoaf.   (NSR/BerbagaiSumber).




                     
nursaidr
nursaidr Saya biasa dipanggil Said. Aktivitas sekaligus pekerjaan saya saat ini sebagai fulltime bloger. Biasa menulis tentang apa? Apa saja, selama tulisan itu mengandung nilai informasi yang bermanfaat untuk pembaca.

8 komentar untuk "Ini Dia 5 Ayat Al Quran yang Membahas Internet Etiket (Netiket) dalam Bersocial Media. Bertaubatlah Jika Kamu Masuk dalam Salah Satu Ayat Tersebut!"

Unknown 9 Januari 2018 pukul 18.37 Hapus Komentar
Subhanallah al quran emang lengkap ia min ....
Unknown 9 Januari 2018 pukul 18.38 Hapus Komentar
Subhanallah al quran emang lengkap ia min ....
nursaidr 9 Januari 2018 pukul 18.50 Hapus Komentar
Iya ka. Bukti nyata kalo Islam sebagai agama penutup yang mana ajarannya untuk semua umat dan sepanjang zaman.
Ucig 9 Januari 2018 pukul 21.18 Hapus Komentar
Ya Allah :'( moga Kita nggak termasuk yg demikian negatif...
Okapi note 10 Januari 2018 pukul 14.22 Hapus Komentar
subhanallah ya semua kehindupan kita sudah diajarkan dan digambarkan dalam alqur'an.
Nugraha Fauzi 13 Januari 2018 pukul 19.29 Hapus Komentar
Nice guidance, thanks for sharing mas. Hoax sudah diatur dalam Alquran, subhanallah ..
YopPuandika 8 September 2019 pukul 12.53 Hapus Komentar
Hadist tentang teknologi ada?
Draw ilustrator 1 Agustus 2024 pukul 06.23 Hapus Komentar
Bahwa kita harus bertaubat. Berarti kita harus meninggalkan nya. Dan berpedoman pada Al-quran