Ini Dia Upaya Dirjen Cipta Karya dalam Meningkatkan Pembangunan Infrastruktur di Hari Habitat Dunia
Pada kesempatan yang lalu, saya menulis mengenai upaya
Dirjen Cipta Karya yang terus berupaya mensejahterakan masyarakat -dengan prinsip
infrastruktur untuk semua-, sebagaimana masuk dalam program Nawa Cita Presiden
RI Joko Widodo.
Pada tulisan sebelumnya baca di sini, saya menjelaskan upaya
mensejahterakan masyarakat ini, Dirjen Cipta Karya secara teknis mempunyai
program gerakan 100-0-100. Berarti 100 persen air minum aman, 0 persen
pemukiman kumuh dan 100 persen akses sanitasi layak.
Lantas bagaimana pendekatan dari mencanangkan program
100-0-100 ini?
sumber: klabatnews |
Pada tahun ini, Hari Habitat Dunia mengusung tema “Housing Policies:
Afforadable Homes” yakni penyediaan tempat tinggal yang terjangkau. Jelas, tema
ini diangkat guna mewujudkan SDGs (Sustainable Development Goals) dan NUA.
Nah, mewujudkan SDGs dan NUA ini, melalui Kementerian
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat diamanatkan dalam Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahun 2015-2019. Selanjutnya, ditindaklanjuti
oleh perencanaan gerakan 100-0-100 Dirjen Cipta Karya.
Dirjen Cipta Karya dalam mewujudkan gerakan 100-0-100
mempunyai 3 pendekatan:
1.
Pembangunan dan permukiman
yang dilakukan dengan mebentuk sistem yang terencana, menyeluruh, terpadu, dan
berkelanjutan sesuai dengan rencana tata ruang.
2.
Pemerintah pusat memberikan
fasilitas kepada pemerintah kabupaten/kota, yang merupakan nakhoda pembangunan
dan pengembangan permukiman di daerah.
3.
Pembangunan dan
pengembangan permukiman dilakukan dengan memberdayakan komunitas dan para
pemangku kepentingan.
Pada proses infrastruktur ini, Dirjen Cipta Karya
mengembangkan kawasan pemukiman yang sesuai dengan fungsinya sebagai lingkungan
hunian dan tempat beraktivitas yang mendukung perikehidupan dan penghidupan. Seperti Dirjen Cipta Karya yang terus mendorong
kemandirian PemDa memnuhi kebutuhan dasar permukiman layak huni sesuai standar
pelayanan minimal (SPM).
Pemenuhan dari Standar SPM ini meliputi penyediaan air
minum, sanitasi, penataan bangunan dan lingkungan, serta penanganan pemukiman
kumuh perkotaan. Dirjen Cipta Karya Sri Harytoyo menjelaskan, “Kegiatan
pembangunan yang dilakukan Direktoran Jendral Cipta Karya merupakan stimulan bagi
pemerintah daerah untuk meningkatkan komitmennya dalam pembangunan
infrastruktur permukiman.”
Tentu, untuk membantu memaksimalkan Dirjen Cipta Karya pada
pembangunan infrastruktur, perlu adanya peran komitmen dari Pemda dan peran
aktif juga dari masyarakat, serta pada setiap pemangku kepentingan lainnya pada
setiap tahapannya; perencanaan, pelaksanaan, pemanfaatan dan pemeliharaan.
Pastinya, pemerintah akan terus berupaya nih memberikan
fasilitas dan mendorong keswadayaan masyarakat serta dunia usaha guna
menyediakan hunian layak dan terjangkau. Oh ya, kabar bagusnya dari program ini
bertujuan untuk menurunkan akumulasi kekuranagn tempat tinggal khususnya bagi
Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR).
Ya, semoga segala usaha dan niat baik dari Dirjen Cipta
Karya dan segenap pemerintah dalam mensejahterakan masyarakat dapat membuahkan
hasil yang baik dan dapat dirasakan oleh masyarakat banyak. Aamin.
Follow IG/twitter: @nursaidr_
Posting Komentar untuk "Ini Dia Upaya Dirjen Cipta Karya dalam Meningkatkan Pembangunan Infrastruktur di Hari Habitat Dunia"