Bahaya! Ada Kanker di Balik Minuman Kemasan Plastik
Produk minuman dengan kemasan plastik memang
banyak kita temui. Penggunaan plastik dipilih karena bahannya yang praktis,
ringan dan tidak mudah pecah menajdi salah satu alasan. Hal ini didukung dengan
masih banyaknya masyarakat yang membeli minuman kemasan dibandingkan membawa
minum sendiri dengan botol minuman.
Membawa botol minuman dengan membeli produk
minuman kemasan plastik mempunyai perbedaan. Salah satunya terpantau dan
terjaganya minuman kita bawa dari sinar matahari. Berbeda dengan produk minuman
yang dijual.
Terkadang ada saja minuman yang dibiarkan terpapar sinar matahari
secara langsung atau berada dalam suhu ruangan yang panas. Dan pastinya kemasan
plastik yang akan berbahaya bagi bagi kesehatan jika sudah terpapar sinar
matahari.
Beberapa penelitian telah menyebutkan bahwa
minuman dalam kemasan platik jika terkena sinar matahari secara langsung akan
menimbulkan berbagai penyakit. Lantas apa dampak bahayanya jika minuman kemasan
plastik terpapar langsung oleh sinar matahari dan berada dalam suhu ruangan
yang panas bagi kesehatan tubuh?
Kenali Apa itu Bahan Kimia Pembuatan Plastik
Perlu kita kenali bahan kimia pembuatan
plastik yang membuat bahan tersebut menjadi keras adalah BPA atau yang disebut
Bisphenol A. Bahan tersebut yang juga membuat plastik menjadi bening dan
ringan disebut polikarbonat.
Dijelaskan, beberapa jenis plastik
menggunakan BPA. Jenis produk plastik
yang menggunakan BPA lainnya antara lain botol air isi ulang, piring plastik,
cangkir dan perabot, kontener penyimpanan makanan, tutup botol, CD, kacamata,
helm peratalan medis dan lainnya termasuk botol bayi. Nah, BPA sendiri
penggunaannya sebenarnya sudah dilarang penggunaannya khususnya pada botol bayi
dan cangkir bayi.
Melihat dari banyaknya penggunaan jenis
produk plastik yang menggunakan bahan kimia BPA sangat dianjurkan untuk
masyarakat lebih selektif memilih perabot penunjang kegiatan sehari-hari.
Diusahakan untuk menghindari penggunaan plastik yang terlalu banyak.
Penelitian Minuman Kemasan Plastik Pada Suhu
Tertentu
Universitas Nanjing di Tionkok dan
Universitas Florida telah melakukan percobaan pada beberapa minuman kemasan
plastik. Dijelaskan kedua universitas tersebut menggunakan 16 merek air kemasan
plastik. Masing-masing diuji pada tiga suhu yang berbeda, 3,8 derajat celcius,
25 derajat dan 70 derajat celcius.
Dari penelitian tersebut para peneliti
mengukur zat kimia yakni antimony dan BPA yang telah disimpan dalam waktu 2, 3
dan 4 minggu. Sedikit perlu dijelaskan antimony adalah salah satu bentuk logam
yang mampu memberikan dampak negatif pada penyakit paru, jantung serta
pencernaan. Menurut Internasional Agency for esearch on Cancer menjelaskan
bahwa antimony trioxide mempunyai peluang pada zat yang mampu menimbulkan
kanker pada jaringan hidup atau disebut karsinogen.
Disebutkan lagi, zat karsinogen yang berada
dalam air minuman kemasan plastik selain dapat mneyebabkan kanker, juga dapat
menimbulkan diabetes jika menyerang pankreas, penyumbatan pembuluh darah, atau
penyakit ginjal jika sudah menyerang glomerulus.
Berdasarkan penelitian di atas, ditemukan
adanya peningkatan level antimony pada botol air saat suhu meningkat dan waktu
yang terlampaui. Dijelaskan secara detailnya, pada suhu 25 derajat terjadi
peningkatan antimony 2x lipat dibandingkan suhu dingin.
Dilanjutkan pada suhu 70 derakat atau setara
suhu di dalam mobil secara konsisten antimony meningkat. Berdasarkan
perhitungan yang ada, jumlah tertinggi yang diukur mencapai .00026 miligram
perliter air. Maka, berdasarkan penelitian ini, peneliti memperkirakan
kemungkinan terburuk pada minuman kemasan plastik yang terkontaminasi akan
berbahaya bagi kesehatan, khususnya anak-anak.
Sehingga, sangat dianjurkan untuk menjauhkan
minuman kemasan plastik dari sinar matahari secara langsung atau berada pada
suhu ruangan yang panas, seperti menaruh di dalam mobil.
Prof. Dr. Heru Setyawan, ketua prodi Pasca
Sarjana teknik Kimia ITS menerangkan, sinar UV yang terdapat pada sinar
matahari mampu mendegradasi polimer dalam plastik. Polimer yang terdiri dari
rantai makanan monomer ini dapat terganggu. Sehingga, terdapat bagian rantai
monomer yang terputus sehingga struktur polimer menjadi rapuh dan plastik pun
rusak. Hal ini menyebabkan polimer masuk dan bercampur dengan air minum. *(NSR/berbagaisumber).
2 komentar untuk "Bahaya! Ada Kanker di Balik Minuman Kemasan Plastik"