Stop Pangku Laptop! Ini Dia Bahaya Pangku Laptop
Bukan lagi pada eranya
mesin tik, ataupun komputer-komputer besar yang tidak bisa dibawa ke mana-mana.
Saat ini laptop menjadi barang penting yang sudah digunakan oleh siapa saja.
Pelajar SD, SMP, SMA, mahasiswa, para pekerja hingga yang tidak bekerja.
Penggunaan laptop bukan lagi sekedar sebagai alat mesin tik. Melainkan juga
sebagai alat penghibur, baik digunakan untuk mencari informasi atau berita ataupun digunakan untuk sekedar bermain game.
Tidak ada salahnya kita
menggunakan laptop untuk mengetik tugas, sekedar mencari-cari informasi melalui
sosial medai, ataupun hanya untuk meluarngkan waktu kosong dengan bermain game. Menjadi masalah di sini adalah saat kita meletakkan
laptop tersebut di pangkuan paha.
Banyak dari kita yang masih menyepelekan hal tersebut tanpa mengetahui efek
sampingnya. Padahal, memangku laptop bukanlah hal yang bagus bagi kesehatan
kulit. Terdapat
efek negatif dari memangku laptop, yakni sindrom kulit terbakar (toasted skin syndrom) dan berpeluang
terjadinya kemandulan bagi laki-laki terhadap buruknya reproduksi sperma.
Sindrom Kulit Terbakar Menghantui Kita
Sindrom kulit terbakar (toasted skin syndrom)
serta kemandulan merupakan musuh bagi pengguna laptop yang harus diperhatikan.
Pasalnya, masih banyak di antara kita yang meletakkan laptop di pangkuan paha.
Ya, hal ini guna menggunakan laptop dengan lebih santai.
Penggunakan laptop yang terlalu lama dapat memberikan
efek samping terhadap
mata, yang selanjutnya disusul
dengan bagian-bagian tubuh kita yang memungkinkan terserangnya kanker. Hal
tersebut disebabkan oleh radiasi laptop, baik efek cahaya pada mata ataupun
efek sinyal wifi bagi tubuh kita.
Belum banyak dari kita yang mengetahui bahwa memangku
laptop memberikan efek yang berbahaya bagi kesehatan kulit dan kualitas sperma
bagi pria. Sehingga masih banyak yang meletakkan laptop di atas pahanya.
Menjadi berbahaya dari memangku laptop di atas paha adalah keluar suhu panas
yang keluarkan laptop setelah bekerja lebih dari 15 menit. Panas laptop yang
keluar dari bawah laptop inilah yang perlu kita perhatikan.
Kita menyadari
akan meningkatnya panas laptop setelah penggunaan dalam waktu lebih dari 15
menit. Sayangnya, daya tahu itu tidak dibarengi dengan sikap pencegahan untuk
tidak memangku laptop. Bagi kita yang saat ini masih memangku laptop di atas
paha, sebaiknya tidak mengulangi hal tersebut. Hal ini dikarenakan pemangkuan
laptop yang dilakukan secara terus menerus akan memberikan efek samping
terhadap kulit. Yakni, sindrom kulit terbakar.
Para pakar kesehatan kulit di Swiss menyebutkan kebiasaan
memangku laptop ini dapat menyebabkan terbakarnya kulit atau dalam istilah
medis disebut sebagai toasted skin syndrom. Sindrom kulit terbakar
terjadi saat kondisi kulit terlihat nampak berbintik-bintik yang disebabkan
paparan panas laptop dalam jangka waktu yang lama.
Seorang anak berusia
12 tahun di Inggris merasakan penyakit sindrom kulit terbakar. Di mana ia
mengalami gejala kelainan pada bagian kulit di sekitar pahanya. Pada area
sekitar paha anak tersebut terlihat sebuah pola dan warna kuliat yang berubah
seperti terbakar. Hal ini terjadi disebabkan anak tersebut sering memangku
laptop saat bermain game selama beberapa jam.
Seorang peneliti dari Swiss yang meneliti kasus sindrom
kuliat terbakar menjelaskan bahwa anak tersebut menyadari jika laptop yang
dipangkunya tersebut semakin lama semakin panas pada bagian kirinya. Namun,
tanpa menyadari efek negatif yang terjadi, anak tersebut tidak merubah posisi
laptopnya, sehingga terkenalah ia sindrom kulit terbakar.
Suhu panas pada laptop yang sering kita gunakan mencapai
52-125 derajat celcius. Pada umumnya, kondisi ini tidak membahayakan. Namun,
hal tersebut dapat mengakibatkan kulit yang seperti terbakar jika dilakukan
dalam waktu yang kontinuitas atau berkelanjutan dan pada waktu yang lama.
Bahkan, dalam beberapa kasus. Jika kita terus saja
membiarkan laptop berada di atas paha, pengguna laptop tersebut bisa saja
menyebabkan kerusakan kulit yang akan berujung pada terkenanya kanker kulit,
bukan lagi sindrom kulit terbakar. Hal tersebut sebagaimana diungkapkan oleh
Drs. Andreas Arnold dan Peter Itin dari Universitas Kesehatan di Basel.
Bahaya lain yang perlu diperhatikan dari panas laptop
adalah kemungkinan menurunkan kinerja reproduksi sperma atau terjadinya
kemandulan pada laki-laki. Panas laptop yang dihantarkan pada bagian paha dapat
merusak sperma layaknya panas HP yang diletakkan
pada kantong celana depan.
Pengguna laptop
laki-laki yang memangkunya di atas paha, biasa mendapati posisi paha merapat.
Sehingga bagian testis menjadi terjepit. Apabila Hal tersebut berlangsung lama,
maka akan memberikan pengaruh terhadap kinerja produksi sperma pada laki-laki.
Sehingga, kedua hal tersebut mampu menyebabkan terjadinya kemandulan pada kaum
laki-laki.
Oleh karena itu, sekarang juga mulailah untuk tidak
memangku laptop di paha kita. Letakkan laptop kita di atas meja atau pada posisi
di depan kita. Walau memangku laptop terlihat nyaman, namun sebaiknya dihindarkan saja. Bagaimana pun,
kesehatan kita jauh lebih penting. Mencegah lebih baik daripada mengobati. (Berbagai sumber).
Posting Komentar untuk "Stop Pangku Laptop! Ini Dia Bahaya Pangku Laptop"