Mengingat Allah Zat Mahakaya
“Dan
apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah)
bahwasannya, Aku adalah dekat. Aku mengambulkan permohonan orang yang mendoa
apabila ia berdoa kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah)-Ku
dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam
kebenaran.” (QS. Al-Baqarah [2] : 186).
Sudah sewajarnya kita sebagai manusia untuk terus merasa
membutuhkan Allah Swt. Allah Swt. Sang Pencipta yang menciptakan kita manusia
untuk hidup di muka bumi sebagai khalifah. Dialah yang menciptakan kita. Oleh
karenanya, janganlah kita luput atas segala nikmat yang diberikan.
Manusia di Hadapan Allah Miskin
Kerapkali
kita tidak sadar akan betapa miskinnya manusia jika disandingkan kepada Allah
Swt. Banyak di dunia ini orang-orang yang memiliki harta lebih. Namun, banyak
juga di antara mereka yang lupa untuk membelanjakan sebagian hartanya di jalan
Allah Swt.
Manusia
terkadang lupa bahwa harta yang dimilikinya sangatlah tidak ada apa-apanya.
Harta yang didapat di dunia ini hanya sebagian kecil dari kekusaan Allah
Swt. Allahlah yang Mahakaya lagi
Mahamemiliki. Manusia hanyalah makhluk ciptaan Allah yang diberi tugas untuk
menjaga bumi ini, serta melaksanakan amar ma’ruf nahi munkar. Dan
apa-apa yang didapat oleh manusia di dunia ini hanyalah titipan semata. Maka,
diakhirat nanti, semua akan dipertanggungjawabkan.
Manusia
lupa, bahwa harta bukanlah segalanya. Allah Mahakaya, maka Allah Swt. tidak
lagi membutuhkan apa pun. Manusia kaya, maka tak tak jarang ia masih
membutuhkan kepada sesama atas apa yang tidak dimilikinya dari hartanya
tersebut. Allahlah yang memberikan segala kebutuhan manusia di dunia ini, sedanngkan
Dia tidak membutuhkan apapun dari apa yang kita punya.
Terkadang
manusia baru menyadari akan makna kaya saat kita sudah berada di posisi bawah.
Saat terjatuh, kita baru sadar akan adanya Allah Swt dan orang-orang disekitar.
Pada saat itulah kita baru mengerti bahwa segala harta sebagai simbol arti
kekayaan sangatlah tidak berarti jika kita mansih membutuhkan bantuan.
Manusia
di hadapan Allah sangatlah miskin. Hal ini dikarenakan dengan harta sebanyak
apapun, kita pasti akan membutuhkan bantuan oranglain. Berbeda dengan Allah
Swt. Dia sangatlah kaya, namun tak membutuhkan bantuan apapun. Allah
Mahamengetahui, Allah Mahamerajai, Allah Mahasegalanya dan Allah
Mahamenciptakan. Dia tak butuh
siapapun. Dengan kekuasannya, Dia dapat melakukan apapun tanpa bantuan
siapa-siapa.
Manusia?
dengan harta banyak saja ia masih membutuhkan sesamanya. Pembantu untuk
mengurusi rumah yang besar. BANK sebagai tempat penyimpanan uang. Tempat untuk
mengadu sebagai pencaharian solusi atas setiap masalah. Apalagi kepada Allah
Swt? Jelas, manusia sangat miskin di hadapan Allah Swt.
Oleh
karena itu, janganlah sekali-kali kita sombong atas segala kekayaan harta yang
dimiliki. Sesungguhnya, harta yang ada pada kita saat ini hanyalah titipan
belaka. Allah Swt. akan mempertanggungjawabkan kepada kita atas segala harta
yang sudah digunakan. Maka, belanjakanlah sebagian harta kita di jalan Allah
Swt. Sesungguhnya, hal ini demi kebaikan kita dan sesama juga, bukan untuk Allah Swt.
Tidak Ada Miskin Sesama Manusia
“Dan sesungguhnya kepada Dialah yang menjadikan
tertawa dan menangis. Dan sesungguhnya Dialah yang mematikan dan menghidupkan. Dan
sesungguhnya Dialah yang menciptakan pasangan laki-laki dan perempuan. Dari
mani, apabila dipancarkan. Dan sesunggunya Dialah yang menetapkan penciptaan
yang lain (kebangkitan setelah mati). Dan sesungguhnya Dialah yang memberikan
kekayaan dan kecukupan.” (An-Najm [53] : 43-47).
Mendoktrin dalam benak kita semua bahwa lawan dari kaya
adalah miskin. Jelas sudah sesuai firman Allah Swt. di atas bahwa tidak ada
manusia yang miskin, melainkan manusia yang berkecukupan. Hal ini dikarenakan
kekayaan manusia tidak bisa hanya dikategorikan hanya dengan harta. Melainkan
segala kenikmatan yang ia dapat serta rasa syukur.
Allah
Swtt. tidak pernah menakdirkan kita berada dalam keadaan yang sulit hingga
melampaui batas kemampuan. Oleh karena itu, Allah Swt. memberikan manusia
berupa segala macam kenikmatan yang tidak dapat dibeli dengan harta.
Kenikmatanlah
yang menjadikan kita sadar akan kasih sayang Allah Swt. kepada makhluk-Nya.
kenikmatan itulah yang akan menjadikan kita sadar bahwa Allah Swt. tidak pernah
lupa kepada kita. Allah Swt. selalu ada didekat kita. Allah Swt. Mahaadil lagi
Mahapenyayang.
Semua
itu hanya tinggal kita sebagai makhluk-Nya untuk terus mensyukuri segala
kenikmatan sekecil apapun yang telah didapat. Teruslah mengingat Allah Swt.
agar kita selalu ingat dan sadar akan nikmat-Nya. Dengan mengingat nikmat Allah
Swt. kita akan terus bepikir positif.
Menjalani hidup dengan penuh senyuman. Menjalani hidup dengan menerima
segala kondisi yang ada. Begitulah hidup yang penuh dengan rasa syukur.
Memetik Hikmah dari Mengenal Allah Mahakaya
Ada beberapa
hikmah yang bisa kita ambil dari mengenal Allah Zat Mahakaya, yaitu:
1.
Allah SWT Zat Mahakaya yang tidak membutuhkan bantuan siapa-siapa. Oleh
karena itu, Dialah Zat yang Mahakaya dengan sebenar-benarnya.
2.
Harta benda di dunia ini tidaklah bisa menjadi patokan utama dalam mengukur
kekayaan. Masih ada ilmu, kasih sayang ataupun cinta yang nilai harganya lebih
mahal dibandingkan harta benda.
3.
Belanjankanlah (zakat) sebagian harta kita di jalan Allah SWT sesuai dengan
kaidah yang berlaku dalam Islam.
4.
Berlaku rendah dirilah kalau kita memiliki harta banyak. Sesungguhnya,
semua itu hanya titipa semata.
5.
Ingatlah, setiap detik, setiap menit, setiap hari, Allah SWT selalu memberikan
kenikmatannya kepada kita. Sehingga, teruslah berpikir positif dalam menjalani
kehidupan. (NSR).
Posting Komentar untuk "Mengingat Allah Zat Mahakaya"