Cah Kecil
Cah kecil. Kau ikut bersamaku. Masuk dalam sukmaku. Menyingkirkanku, dan membawaku dalam kegelapan. Sebuah tempat penuh dengan gejolak emosional.
Cah kecil. Kau membuat ruangku bernafas menjadi himpit. Menjadikan waktuku mundur jauh. Menyayat batinku yang kini perlahan sudah mengering dari luka lamaku.
Cah kecil. Aku mengenalmu kemaren. Kita baru bertemu. Kenapa kau harus ikut aku pulang? Kau sudah jauh dari rumahmu.
Cah kecil. Pulanglah ke tempatmu. Desa sejuk, dengan aroma padi yang menguning. Gunung-gunung menjulang tinggi. Burung-burung di sana pun masih berkicau ceria.
Cah kecil. Jangan kau seret aku terlalu dalam. Tempat kita sudah berbeda. Biarkan batin ini merasa perdamaian ambigu.
Cah kecil. Gejolak emosimu terlalu lekat. Membuat kedua mataku bersedih, dan hati pilu.
Cah kecil. Pergilah dari sukmaku. Bermainlah di duniamu sendiri. Berbahagialah dengan apa yang sudah terjadi. Kau harus percaya, Tuhan sudah punya script skenario sendiri. kau, aku dan dia hanyalah aktor.
Cah kecil. Kuharap kau bisa menerima penolakkanku ini. Penolakkan lembut yang aku harap kau tidak mengamuk hingga menggerogoti batinku.
Tangsel, 8-9-14
Posting Komentar untuk "Cah Kecil"