I’TIQAD KAUM SYI’AH
Arti
syi’ah dalam b.arab adalah pengikut.
Syi’ah
‘Ali berarti pengikut Ali
Menurut
istilah ialah kaum yang beri’tiqad bahwa saidina ‘Ali Kw adalah orang yang
berhak menjadi khalifah pengganti Nabi, karena Nabi berwasiat bahwa pengganti
beliau sesudah wafat adalah Saidina ‘Ali.
Namun walau begitu Saidina ‘Ali
bukanlah pengikut syi’ah, karena beliau tidak setuju dengan faham syi’ah.Bukti
yang menunjukan adalah bahwa Saidina ‘Ali ikut membai’ah khalifah pertama, ke
dua dan ke tiga.
Awal mula kaum syi’ah yang menjadi
biang keladi gerakan syi’ah adalah berawalnya seorang pendeta besar yang masuk
Islam yang bernama Abdullah bin Saba’. Ia mengira jika ia pergi ke Madinah ia
akan di sambut besar-besaran oleh Saidina Utsman, namun tidak. Harapannya
meleset, maka dari itu ia jengkel dan berusaha menjatuhkan Saidina Utsman dan
berusaha digantikan oleh Saidina ‘Ali.
Abdullah bin Saba’ mendapat dukungan
besar dari kota-kota besar Islam, seperti di Madinah, Mesir, Kuffah, Basrah dan
lain-lain. Yang dimana orang-orang sudah banyak yang tidak suka dengan Saidina
Utsman karena beliau menghilangkan cincin stempel Nabi Muhammad SAW, dan juga
beliau banyak mengangkat orang-orang Bani Umayyah menjadi pengusaha-pengusaha
daerah. Untuk menjatuhkan Saidina Utsman Abdullah bin Saba’ pergi ke Mesir, Kufah,
Basrah, Damsyik, dan lain-lain untuk membikin propaganda tentang keagungan
Saidina ‘Ali Karamallahu Wajhahu. Abdullah bin Saba’ sangat berlebihan
mengagungkan Saidina Ali dan merendahkan Saidina Utsman, Umar bin Khattab, Abu
Bakar yaitu Khalifah-khalifah yang terdahulu.
Abdullah bin Saba’ berhasil membunuh
Khalifah Saidina Utsman pada tahun 35 Hijriyah.
Dan akhirnya terpilihlah Saidina ‘Ali sebagai Khalifah yag ke IV, namun
bagi kaum syi’ah Saidina ‘Ali adalah Khalifah yang pertama. Pada masa ini lah terjadi perang besar
yaitu perang siffin antara kaum muawiyah dengan Saidina Ali dan perang jamal
antara Ummul Mu’min Siti Aisyah beserta Thalhah dan Zubeir dengan Saidina Ali.
Pada saat perang siffin muncul paham
Khawarij yang keluar dari Saidina Ali karena tidak setuju dengan masalah tahkim
dari pihak Muawiyah. Pada saat perundingan tahkim Saidina Ali bersama dengan Abu
Musa al-Asy’ari dan Muawiyah bersama dengan ‘Amru bin “Ash. Sayangnya pada saat
perundingan Saidina ‘Ali tertipu oleh Muawiyah sehingga jabatannya diturunkan.
Di sinilah kaum Khawarij makin marah dengan Saidina Ali dan Muawiyah sehingga
pada tahun 40 H Khawarij mengadakan komplotan untuk membunuh Saidina ‘Ali dan
‘Amru bin ‘Ash ketua delegasi Muaiyah yang dianggap penipu ulung. Maka mereka
mengutus Abdurrahman bin Muljam untuk membunuh Saidina ‘Ali, Al-Barak untuk
membunuh Muawiyah dan Umar bin Bakir untuk membunuh ‘Amru bin ‘Ash. Yang pada
akhirnya Saidina ‘Ali meninggal terbunuh saat hendak pergi ke masjid untuk
melaksanakan shalat subuh tepatnya pada tanggal 17 Ramadhan 40 H, sedangkan
Muawiyah dan ‘Amru bin ‘Ash tidak terbunuh.
Adapun i’tiqad kaum Syi’ah yang
bertentangan dengan kaum Ahlussunnah wal Jama’ah adalah sebagai berikut :
1. Wasiat Nabi Muhammad SAW tentang Khalifah
2. Persoalan
Imam
3. Arti ahlil bait
4. Silsilah imam-imam kaum Syi’ah
5. Pandangan sebagian kaum Syi’ah terhadap 3 khalifah
6. Persoalan imam yang lenyap
7. Pengajian Abdullah bin Saba’
8. Arwah turun temurun
9. Paham wahdatul wujud
10. Hadits-hadits yang diterima
11. Qur’an mus-haf ‘Ali
12. I’tiqad at-taqiyah
13. Hukum agama hanya buat umum
14. I’tiqad ar raj’ah
15. Tidak menerima Ijma’
16. Tidak menerima qiyas
17. Nikah mut’ah halal
18. Thalak tiga sekaligus jatuh satu
19. Dan lain-lain.
Adapun
golongan-golongan dalam kaum Syi’ah terdapat 22 dintaranya :
1.
Syi’ah sabaiyah
2.
Syi’ah kaisaniah
3.
Syi’ah imamiyah
4.
Syi’ah isma’iliyah
5.
Syi’ah zaidiyah
6.
Syi’ah qaramithah
7.
Dan lain-lain.
2 komentar untuk "I’TIQAD KAUM SYI’AH "