Mendapat Azab Kubur karena Tidak Menjaga Tubuh dari Air Seni
Anas
Ra. meriwayatkan bahwa Rasulullah Saw. bersabda,
“Bersihkan
dirimu dari air seni, karena sesungguhnya azab kubur berasal dari air seni.”
Pernahkah
kita melihat orang yang sedang buang kecil di pinggir jalan tanpa membersihkan
kemaluannya? Orang yang buang air kecil di urinoir[1]
dan tidak membersihkan kemaluannya? Atau bahkan diri kita sering buang air
kecil tanpa membersihkannya kembali? jika memang seperti itu, sepertinya harus
dipirkan kembali untuk urusan bersih membersihkan ini. tidakkah kalian tahu
setan itu suka pada tempat-tempat yang kotor. Jika diri kita saja sudah kotor,
tidak bersih dari hadas kecil, jangan salahkan setan jika mereka berwisata
rombongan pada diri kita.
Bukan
hanya setan saja yang menjadi ancaman saat diri kita kotor dari hadas kecil.
Melainkan api neraka pun menjadi ancaman besar dan serius yang tidak bisa
diremehkan. Orang yang tidak bisa menjaga atau tidak mau menjaga dirinya dari
hadas kecil atau air seni, maka siksa kubur dan api nerakalah ancamannya.
Ibnu
Abbas Ra. berkata,
“Rasulullah
Saw. melewati dua kuburan seraya bersabda, ‘Sesungguhnya, kedua penghuni kubur
ini sedang diazab. Dan, tidaklah mereka berdua diazab, melainkan karena suatu
dosa yang sulit ditinggalkan. Salah satu dari keduanya suka mengadu domba,
salah satunya lagi tidak menghalangi percikan kencingnya mengenai dirinya.”
(HR. Bukhari dan Muslim).
Atau
dalam hadits lain disebutkan,
“Rasuullah
Saw. melewati dua kuburan, kemudia beliau bersabda, ‘Sesungguhnya kedua sedang
di azab. Dan, tidaklah keduanya di azab, kecuali disebabkan suatu perkata yang
besar (menurut kalian). Salah satunya tidak menjaga diri dari percikan air
kencing, sedangkan yang lain suka mengadu domba antara manusia.’ Lalu, belau
mengambil sebuah pelepah kurma yang masih basah, kemudian dibelah menjadi dua
bagian. Beliau tancapkan satu bagian pada masing-masing kuburan. Para sahabat
bertanya, ‘Wahai Rasulullah, mengapa engkau melakukan hal ini?’ Beliau
menjawab, ‘Mudah-mudahan diringankan azab tersebut dari keduanya selama pelepah
kurma itu belum kering.” (Muttafaqun Alaih).
Jalas
sudah apa yang disampaikan pada hadits di atas. Bahwa sesungguhnya, seseorang
akan mendapatkan azab kubur apabila ia tidak menjaga dirinya dari air seni.
Perkara buang air kecil ini tidak memandang laki-laki ataupun perempuan.
Melainkan, keduanya bisa saja mendapatkan masalah karena air seni ini. Oleh
sebab itu, mulailah dari sekarang untuk selalu berhati-hati dalam buang kecil.
Jangan pernah menganggap remeh hal sekecil ini. karena dari yang kecillah akan
timbul perkara yang besar.
Agar
kita trehindar dari azab kubur akibat kelalaian atau ketidaktahuan adab buang
air kecil ini, berikut beberapa tips adab buang air kecil:
1.
Menjauh dan Menutup Aurat dari Manusia
Pada
contoh kasus seperti ini adalah saat buang air kecil di urinoir.
Faktanya, ada beberapa urinoir yang tidak menyediakan sekat pembatas
antar satu dengan yang lainnya. Sehingga, memberikan kesempatan aurat kita
dapat terlihat orang disebelah saat buang air kecil.
Dari
jabir bin ‘Abdillah ra. ia berkata,
“Kami
pernah safar bersama Rasulullah Saw.
beliau tidak menunaikan hajatnya sampai beliau pergi ke tempat yang tidak
kelihatan.” (HR. Ibnu Majah).
2.
Tidak Berhati-hati Terhadap Najis (Air Seni)
Tidak
membersihkan diri, tidak menyiram air seni, tidak pula berhati-hati terhadap
cipratan ketika buang air kecil, sesungguhnya semuanya itu mendatangkan bahaya
pada diri kita.
3.
Tidak Buang Air Kecil pada Air yang Tergenang
Dari
Jabir dari rasulullah Saw.
“Bahwasannya
beliau melarang buang air kecil pada air yang tergenang.” (HR. Ahmad,
Muslim, Nasa’i, dan ibnu Majah).
4.
Tidak Menghindari Arah Kiblat
Dalam
kaitannya dengan arah kiblat. Bahsannya Rasulullah Saw. melarang umatnya untuk
buang hajat dengan menghadap atau membelakangi kiblat.
Dari
Abu Ayyub Al-Anshari, bahwasannya Rasulullah Saw. bersabda:
“Apabila
kalian buang hajat, janganlah menghadap kiblat. Namun menghadaplah ke
timur atau ke barat.” (HR. Bukhari
dan Muslim).
5.
Membaca Doa sebelum Masuk Kamar Mandi
Mengawali
dengan mengucapkan doa sebelum masuk ke kamar mandi merupakan adab yang baik
dan contoh dari prilaku rasulullah Saw.
Dari
Ali bin Abi Thalib, bahwasannya Nabi Saw. bersabda:
“Penghalang
antara pandangan jin dan aurat manusia adalah jika salah seorang di antara
mereka memasuki tempat buang hajat, lalu ia ucapkan ‘bismillah’.” (HR.
Tirmidzi).
Atau
dalam sebuah hadits lain disebutkan, Anas Ra. berkata:
“dulu,
jika Rasulullah Saw. hendak masuk ke tempat buang air, maka beliau berkata
(berdoa), ‘Allahumma inni audzubika minal khubusi wal khabaaits’. (Ya Allah,
sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari para setan laki-laki dan perempuan.”
(HR. Jamaah).
6.
Tidak Membersihka Diri dengan Tangan Kanan
Bukanlah
adab yang baik ketika seseorang membersihkan diri saat buang kecil ataupun
besar menggunakan tangan kanan. Karena tangan kana lebih identik untuk
melakukan hal-hal baik. seperti berwudhu, makan, mimun, menunjuk kalam saat
membaca Al-Qur’an dan lain-lain. Oleh karena itu, seseorang yang ingin
membersihkan diri saat buang kecil ataupun besar hendaklah menggunakan tangan
kiri.
Dari
‘A’isyah, dia berkata:
“Adalah
tangan kanan Rasulullah Saw. untuk berwudhu dan makannya. Tangan kirinya untuk
cebok dan sesuatu yang kotor.” (HR. Abu Dawud).
7.
Membersihkan Diri dengan Air
Saat
ini, sudah banyak orang Indonesia yang ikut-ikutan buang air kecil seperti
orang-orang barat. Bahkan, mereka ikut-ikutan membangun saran buang air kecil
layaknya orang barat. Contoh nyatanya adalah urinoir. Tidakkah kita
sadar, terlalu banyak kekurangan dari urinoir ini. sepertinya pembatas
sekat yang minim. Air untuk membersihkan diri yang minim bahkan ada yang tidak
ada sama sekali. Hal inilah yang benar-benar celaka dan merugikan kita sebagai
umat muslim.
Dari
Anas bin Malik, dia berkata:
“Rasulullah
Saw. pernah memasuki tempat buang air. Maka, aku pun dan seorang bocah sebaya
denganku datang membawa seember air dan kotak kecil, lalu beliau pun beristinja
(cebok) menggunakan air.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Jika
dalam kondisi terpaksa, tidak air. Seperti, saat hendak pergi hotel, atau
tempat-tempat umum yang tidak menyediakan air untuk membersihkan diri setelah
buang air kecil atau buang air besar. Maka, barulah kita diperbolehkan untuk
membersihkan diri dengan beberapa benda.
Rasulullah
Saw. bersabda:
“Jika
seseorang di antara kalian buang air, maka hendaknya ia membawa tiga batu yang
dipakai untuk istinja, karena (tiga) batu tersebut mencukupi baginya (untuk
beristinja).” (HR. Ahmad, Nasa’i dan Abu Dawud).
8. Berdoa ketika keluar dari Kamar Mandi
Dari
‘A’isyah Ra. ia berkata:
“Adalah
Rasulullah Saw. jika keluar dari kamar mandi, maka beliau berdoa, ‘Ghuroonaka’
(aku memohon ampunan-Mu).”
#JSKD
#JSKD
[1] Tempat buang kecil yang menempel pada
dinding dan sedikit pembatas sekat yang biasa digunakan pada kaum laki-laki.
Posting Komentar untuk "Mendapat Azab Kubur karena Tidak Menjaga Tubuh dari Air Seni"